SVG || 44

1.8K 300 118
                                    

Spam komen dan jangan lupa vote okey!!❤️

**

Hyunjae membiarkan Gaeun diam di kamar selama berjam-jam. Setidaknya Gaeun tidak bisa mengunci kamarnya karena Hyunjae sudah menyimpan kunci kamar Gaeun agar tidak terjadi kejadian seperti tempo lalu.

Hyunjae melirik jam dinding sudah menunjukan pukul 8 malam. Sudah waktunya Gaeun untuk minum obat. Hyunjae berusaha membuka pintu kamar Gaeun dengan hati-hati dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.

Terlihat Gaeun yang tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuh, termasuk kepalanya. Dengan ragu-ragu Hyunjae mendekat dan duduk di tepi ranjang Gaeun.

"Gaeun, minum obat dulu yuk," sahut Hyunjae. Gaeun tetap diam tanpa pergerakan di dalam selimutnya.

"Gaeun.." lirih Hyunjae lalu memegang bahu Gaeun dari balik selimut. Dengan cepat Gaeun menepis tangan Hyunjae dari bahunya.

"Jangan sentuh gue!" Bentak Gaeun.

Hyunjae menghela nafas sejenak. Hyunjae sangat sadar kesalahannya begitu besar, menurut Hyunjae lebih baik masalah ini dibicarakan baik-baik tidak diam seperti Gaeun sekarang.

Gaeun bisa merasakan Hyunjae beranjak dari kasurnya, dan terus mendengar langkah kaki Hyunjae sampai terdengar suara pintu yang tertutup. Setelah mendengar suara pintu yang tertutup Gaeun langsung keluar dari selimutnya.

Mata Gaeun membesar melihat Hyunjae masih berada di depan pintu kamarnya sambil memegang ganggang pintu. Gaeun langsung berbaring dan kembali masuk ke dalam selimutnya.

Hyunjae melangkah menghampiri Gaeun lalu menarik selimut Gaeun dengan kasar. Gaeun menatap Hyunjae dengan tajam karena Hyunjae menarik selimutnya hingga terjatuh ke lantai.

Gaeun bangkit dari kasurnya lalu melangkah menuju pintu. Saat memutar ganggang pintu kamarnya, pintu itu terkunci. Gaeun kesal pasti Hyunjae sudah mengunci pintu itu agar Gaeun tidak bisa kemana-mana.

"Buka pintunya!" Bentak Gaeun.

"Kita bicara dulu," ujar Hyunjae sambil meraih tangan Gaeun dengan lembut. Namun tetap saja Gaeun menepisnya dengan kasar.

"Jangan sentuh gue! Lo punya telinga gak?!"

"Gaeun, sumpah demi apapun aku dijebak. Aku memang salah, aku salah sudah memberi peluang untuk Saerom dekat denganku. Dia mantan pacarku dan menghilang begitu saja. Aku membencinya karena pergi tanpa pamit, karena itu aku tidak menganggapnya dan mengaku tidak pernah pacaran,"

Gaeun mengeraskan rahangnya. Kenyataan tentang Saerom mantan pacar Hyunjae membuat Gaeun semakin marah. Kenapa selama ini Hyunjae tidak jujur padanya?

"Setelah sekian lama akhirnya kami bertemu, dan beberapa hari setelah itu dia pindah ke kampus kita. Aku masih penasaran apa yang membuatnya pergi dan janjian dengannya diam-diam. Semua ini memang salahku, aku minta maaf sayang," ujar Hyunjae.

Hyunjae berlutut di hadapan Gaeun dengan kepala yang menunduk. Gaeun mengalihkan pandangannya tak ingin semakin emosi melihat tingkah Hyunjae yang menurutnya sangat kuno.

Berlutut tidak akan membuat hati Gaeun yang sudah pecah berkeping-keping menjadi utuh kembali. Gaeun sudah tidak mempercayai Hyunjae lagi. Dan seterusnya apapun yang Hyunjae katakan akan masuk di telinga kanan dan keluar di telinga kiri.

Savage || Lee Hyunjae✔️Where stories live. Discover now