SVG || 36

2.6K 347 116
                                    

Spam komen dan jangan lupa vote❤️

**

Minho segera menemui Moonbyul di rumah. Sebelumnya Minho menghubungi Moonbyul dan menanyakan keberadaannya. Minho buru-buru melangkah memasuki kamarnya dan terlihat Moonbyul yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ada apa?" Tanya Moonbyul dengan santai.

Minho menghampiri Moonbyul dan menatapnya tatapan tajam, Minho mendorong tubuh Moonbyul hingga terbentur pada pintu kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan pada Gaeun?" Tanya Minho yang sudah sangat emosi. Namun wajah Moonbyul memperlihatkan ekspresi datar seperti tidak terjadi apa-apaz

"Jawab Moonbyul!" Bentak Minho.

"Aku tidak pernah bertemu Gaeun sejak dia tunangan, bahkan kau tidak mengajakku saat acara tunangannya. Aku bahkan tidak tahu dimana Gaeun sekarang," ujar Moonbyul.

"Gaeun sekarat sekarang dan sebelum dia kehilangan kesadaran dia menyebutkan kata mama. Siapa lagi mama yang Gaeun sebutkan jika bukan dirimu!"

Moonbyul menghela nafas lalu meraih tangan Minho yang berada di bahunya. Moonbyul membawa tangan Minho ke depan tubuhnya lalu menggenggamnya.

"Bukankah hal biasa jika saat situasi seperti itu teringat dengan ibu? Kenapa kau mencurigaiku?"

"Kau sangat tenang mendengar Gaeun sedang sekarat. Bahkan kau tidak bertanya Gaeun kenapa, bukankah terlihat jelas kau yang mencelakai Gaeun?" Ujar Minho sambil menyeringai. Namun Moonbyul balas dengan kekehan kecil.

"Emangnya sejak kapan aku peduli dengan Gaeun?"

Plakk

Minho menampar wajah Moonbyul hingga membuatnya menoleh ke samping. Moonbyul memegang wajahnya lalu kembali menatap Minho.

"Kau berani menaparku?!" Bentak Moonbyul.

"Bahkan aku berani menghabisimu jika kau terbukti mencelakai Gaeun," desis Minho lalu pergi meninggalkan Moonbyul sendirian.

Moonbyul mengeraskan rahangnya sambil menatap kepergian Minho. Matanya memerah dan berkaca-kaca, pipinya masih terasa panas. Minho menamparnya dengan sangat kuat.

"Choi Minho bodoh! Kau akan menyesal telah memperlakukanku seperti ini!" Gumam Moonbyul.

**

Sudah 12 jam sejak Gaeun dibawa ke rumah sakit, namun Gaeun belum siuman hingga detik ini. Hyunjae yang duduk di kursi sedari tadi merasa pegal pada bagian punggungnya.

Hyunjae menatap monitor yang memperlihatkan detak jantung Gaeun. Detak jantungnya terlihat stabil namun Gaeun masih saja menutup matanya.

Hyunjae menghubungi ayahnya karena Gaeun masih belum siuman. Setelah beberapa detik ayahnya mengangkat telfonnya.

"Pa, kenapa Gaeun belum bangun?" Tanya Hyunjae.

"Ajak dia berbicara, itu bisa membantu,"

"Baiklah pa, aku tutup dulu," ujar Hyunjae lalu menutup telfonnya dengan Hyukjae. Hyunjae meraih tangan Gaeun lalu menggenggamnya.

Savage || Lee Hyunjae✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora