SVG || 56

2.1K 325 229
                                    

Spam komen dan jangan lupa vote❤️ 150 komen + 150 vote sampai ending!!💪🏻

**

Yena terbangun dari tidurnya lalu membuka mata, namun Yena tidak menemukan Juyeon di sampingnya. Yena melihat sekeliling kamarnya, Yena menghela nafas lega melihat jaket Juyeon masih berada di atas sandaran kursinya.

Yena meraih lingeri yang Juyeon lempar ke lantai semalam lalu memakai lingerie itu kembali. Yena mendengar suara percikan air dari kamar mandi, sepertinya Juyeon sedang mandi.

Seperti biasa saat Juyeon mandi, Yena selalu mencuri kesempatan untuk memeriksa ponsel Juyeon. Yena yakin Juyeon akan pergi menemui seseorang setelah ini karena Juyeon tidak akan mandi di pagi hari jika tidak ada keperluan keluar rumah.

Yena melihat pesan teratas dari ponsel Juyeon. Juyeon hanya membaca balasan pesan dari seseorang yang menunggu Juyeon di suatu tempat yang mereka janjikan. Yena melihat chat orang itu dari atas dan membacanya dengan cepat.

Yena sadar suara percikan air dari kamar mandi sudah berhenti, Yena terus memperhatikan ponsel Juyeon dan pintu kamar mandi secara bergantian. Setelah selesai membaca pesan di ponsel Juyeon, bersamaan dengan itu Juyeon keluar dari kamar mandi.

Yena kembali meletakan ponsel Juyeon di tempat yang semula dan berpura-pura melakukan peregangan setelah bangun tidur.

"Mau kemana sayang?" Tanya Yena. Juyeon hanya diam sambil mengenakan kaosnya.

"Juyeon.." panggil Yena.

"Pergi sebentar," jawab Juyeon dengan singkat.

"Ikut," ujar Yena. Juyeon menoleh pada Yena sambil mengusap rambutnya dengan handuk kecil.

"Apa sih ikut-ikut," desis Juyeon.

"Waktu aku tinggal 2 minggu, kalau udah mulai kuliah kita gabisa tidur bareng lagi," ujar Yena dengan nada merengek.

"Siapa suruh kuliah di luar kota," ujar Juyeon sambil membereskan barang-barangnya.

Juyeon menundukan kepalanya saat merasakan sebuah tangan memeluk perutnya. Juyeon memandang tangan kecil Yena melingkar di perutnya.

"Apapun yang kau lakukan di luar sana, aku tetap mencintaimu," ujar Yena dari belakang tubuh Juyeon. Juyeon hanya diam tanpa membalas ucapan Yena.

"Aku pria brengsek, untuk apa kau mencintai pria sepertiku?" Gumam Juyeon. Yena menghela nafas masih dalam keadaan memeluk Juyeon dari belakang.

"Aku tidak ingin semua usahaku sia-sia. Aku sudah memberikan semuanya kepadamu. Walaupun kau belum membalasnya, setidaknya jangan pergi dariku. Itu saja sudah cukup bagiku," ujar Yena.

"Kau tahu kalau aku tidak suka semua yang diperintahkan oleh papa," ujar Juyeon.

"Jika hubungan kita tidak ada campur tangannya dengan papamu, apa kau bisa mencintaiku? Kalau begitu, ayo kita kabur dan hidup bebas tanpa campur tangan orang tua kita," ujar Yena.

Juyeon memutar bola mata sambil mengeraskan rahangnya. Lalu Juyeon menghela nafas sejenak, "aku tidak tahu," ujar Juyeon sambil melepaskan tangan Yena dari perutnya.

Juyeon meraih jaket yang ia letakan di sandaran kursi lalu memgenakannya. Setelah itu Juyeon pergi dari kamar Yena tanpa berkata apa-apa.

Savage || Lee Hyunjae✔️Where stories live. Discover now