2. A Man from Childhood

81 7 0
                                    

.

.

TING TONG!

"Ashayaaaaaang!" sapa sosok pria dengan senyum hangat, ia membelai rambut Asha dengan akrab. "Will ada?"

"Eh kak Jason, ada kok mau dipanggilin?" tanya Asha seraya tersenyum.

"Gausah repot repot." Jawab Will yang ternyata telah berdiri di belakang Asha, "Buru masuk sini, abang gue mau lewat noh di belakang lu."

"Yaampun datengnya berjamaah gini yak haha duluan ya bang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaampun datengnya berjamaah gini yak haha duluan ya bang." Jason pamit seraya ia mengikuti Will menuju kamar. Sementara Asha tertegun melihat Irwan membawa sosok baru ke rumah mereka, pria dengan kulit coklat dan tinggi proposional untuk atlit basket. "H—hai, temennya bang Irwan?"

"Oh sorry lupa ngenalin, ini Alva.. junior abang di kuliah." Ucap Irwan memperkenalkan diri. "Kita baru ketemu lagi setelah sekian lama jadi kopdar nya sambil main basket."

"Salam kenal... kak." Asha menyodorkan tangan untuk menjabat tangan Alva.

" Asha menyodorkan tangan untuk menjabat tangan Alva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita seumuran kok, jadi santai aja hehehe." Jawab Alva dengan santai.

"Yuk Al." Irwan segera mengajak Alva untuk masuk rumah, "Dek bikin sirup pake es batu yang banyak ya, satu pitcher gitu soalnya panas banget tadi main basket outdoor."

"Lipbalm gue balikin dulu." Cetus Asha yang memang disiplin terkait pinjam meminjam barang miliknya, "Ntar siropnya gue anter ke kamar kalo udah dibalikin."

Irwan memanyunkan bibirnya kea rah Asha yang melangkah menuju dapur, "Peritungan banget jadi adek heuh."

"hehe... bukannya dia emang gitu ya?" tanya Alva yang seketika membuat Irwan tertegun.

"Em.... Lo pernah ketemu sama adek gue?" tanya Irwan seraya mempersilahkan adik tingkatnya masuk kamar.

"Eh? Eng-- engga bang maksud gue tuh kalo adek perempuan kan emang suka gitu." Ucap Alva. "ngomong ngomong.... Lu tidur sendiri di kamar segede ini?"

"He'eh." Jawab Irwan. "Awalnya sekamar ama adek gue yang cowo tapi pas kita gawe pisah kamar soalnya privasi satu sama lain lah."

Beberapa saat ketika Irwan dan Alva berbincang bincang, muncul Asha dengan satu pitcher sirup dan dua gelas kosong. "Misi... pesenannya udah sampe ya bang."

Watermelon Sugar • SEVENTEEN MINGYU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang