Selamat sore dear readers
Seperti yang kalian tau, Watermelon Sugar pekan ini COMPLETE
So pls give me your best support with clicking the vote button and comment
Thank you~~ ❤
.
.
"dek...!!"
Irwan dan Will berlarian memeluk Asha dalam kekhawatiran, perempuan itu menggamit dua abangnya dengan erat.
"dek lo gapapa kan?" ucap Will, "kenapa tiba-tiba si Alva--"
"kata Dylan, sel kankernya udah nyebar." Potong Asha, "Dylan nyetirin mobil Alva balik ke Jakarta sekaligus ngasitau keluarganya."
"sorry... dengan Asha?" panggil gadis yang Asha perkirakan adalah adik Alva, "mas nyariin."
Asha mengangguk kemudian pergi ke ruang rawat, pria itu pucat pasi dengan selang infus.
"cantikku." Sapa Alva dengan senyum lemah, "lo... gapapa kan selama perjalanan balik ke Jakarta?"
Asha mengangguk kemudian duduk di kursi terdekat sembari mengecup puncak kepala Alva, "pasti capek ya... selama beberapa bulan ngadepin gue dengan kondisi ini?"
"engga lah... soalnya gue fokus banget mau bales dendam." Balas Alva. "saking fokusnya gue lupa punya penyakit jadi gue bingung mau bilang makasih apa engga."
"ngelawak mulu." Komentar Asha sembari menyenderkan kepala di sisi Alva, "terus... gimana tindakan selanjutnya, harus operasi angkat sel kanker di organ lain kan?"
Alva memejamkan mata seraya menelan ludah, "ini operasi kedua dan sejujurnya gue capek." Keluhnya. "prosesnya sulit, gue lama-lama kewalahan."
"tapi mau lanjut kan?" tanya Asha berharap menumbuhkan sedikit motivasi.
Alva mengangguk lemah, "gue bakal jalanin semuanya sampe sembuh."
"nah gitu dong." Puji Asha, "mana Alvaro Mahendra yang tengil dan selalu jail sama gue hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Watermelon Sugar • SEVENTEEN MINGYU ✓
General Fiction"Gue ga tertarik buat ngejalanin hubungan ya! kenapa sih lo maksa banget?" "Kan gue bilang tadi, dalam rangka bikin lo nyesel" Kehidupan Asha dibuat gonjang ganjing sejak kehadiran pria yang ternyata saksi atas perbuatannya ketika belia #4 fiksiloka...