"Gue ga tertarik buat ngejalanin hubungan ya! kenapa sih lo maksa banget?"
"Kan gue bilang tadi, dalam rangka bikin lo nyesel"
Kehidupan Asha dibuat gonjang ganjing sejak kehadiran pria yang ternyata saksi atas perbuatannya ketika belia
#4 fiksiloka...
Perempuan yang merasa terpanggil itu mendongakkan wajah menatap sahabatnya Ezra yang memadangnya dengan alis tertaut, "Gue beliin kopi apa?"
"Gausah Ez bentar lagi gue dijemput kok." Ucap Asha lesu, pikirannya hari ini benar benar tidak fokus semenjak kehadiran Alva –yang merupakan masalalunya-
"Lo biasanya cerita kalo surem gini." Ezra menarik kursi kosong disebelah Asha kemudian duduk. "Kenapa? Lo ketemu lagi sama mantan lo si Rion?"
"Kagaaa udah ke laut die." Cetus Asha enteng, "Ada lah Ez maaf banget gue gabisa cerita."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hmmm yowes asal lu jangan ngerasa gada yang mau dengerin lo ye." Balas Ezra, "Udah gue tanyain loh."
"Iya iyaaa jangan baper gitu sih." Asha mencubit pelan lengan Ezra seraya ponselnya bergetar telepon masuk dari Will. "Iya bang... oh iya bentar adek turun ya. Ez gue duluan~ abang gue udah ngomel nih wkwk~"
"Pasti yang jemput lu Will ya? Ga heran kalo lu diomelin lah, galak begitu doi." Ucap Ezra dengan julid, "Take care Sha."
Asha mencari mobil Will dan segera masuk, "Maaf bang tadi ada tambahan kerja~" ucapnya menyapa kakaknya yang memandang lurus ke jalanan tanpa melihat dirinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mobil segera meluncur ke jalan raya seiring dengan lantunan musik dari radio mobil, "Jason bilang dia mau ngajak lu jalan akhir pekan ini, uda janjian sebelomnya?"
"Hm?" Asha tertegun dengan pernyataan Will, "Kayaknya engga, paling jalan sama Ezra tapi belom ada rencana."
"Yaudah be good.... Lu tau kan maksud gue apa." Balas Will, "Gue... ngga mau larang lu ada hubungan dengan cowok manapun Sha, tapi gue tegesin ya.. gue gamau punya ipar temen sendiri."
"Yailah itu lagi dibahas." Asha mengeluarkan cermin dari tas dan mematut diri, "kak Jason itu udah kayak keluarga buat adek jadi ga mungkin jadi ipar abang."
