7. Cheeky Man

38 6 0
                                    

.

.

"Halo? Abang dimana?"

Alis Will menyatu mendengar suara lantang Asha, "Lah.... Gue pikir lo udah tau?"

"tau apaan?" tanya Asha.

"Mulai hari ini Alva yang jemput lo." Jawab Will seraya menatap layar computer, sibuk dengan aransemen lagu yang dibuat. "Udeh ya gue masih aransemen nih gabisa diganggu, bye."

.

"Hmm... kata bang Will lo pulang jam setengah enam, tapi ternyata dua jam lebih lama ya." Komentar Alva menatap wajah Asha yang gelap. "Untung gue orangnya sabar heheheh~"

Perempuan itu memijat pelan kepalanya sembari kedua alisnya bertaut, Asha memang sengaja mengundur kepulangannya lebih lama berharap Alva bosan menunggu dan meninggalkan dirinya, tapi.... nyatanya Alva bukan laki laki seperti itu.

"ada kerjaan tambahan jadi gue lembur." Jawab Asha singkat.

"Mau makan dulu ngga?" tanya Alva, "Tadi gue udah laporan ke bang Irwan sih kalo lo belom keluar kantor segera disuruh ngajak makan diluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau makan dulu ngga?" tanya Alva, "Tadi gue udah laporan ke bang Irwan sih kalo lo belom keluar kantor segera disuruh ngajak makan diluar."

Bang Irwaaaaan ngeselin banget sih! Batin Asha, "Mau makan dimana emang?"

"Ya tergantung elo aja." Jawab Alva santai. "Gue mah tugasnya nganterin sampe rumah."

Asha berpikir keras, kalau dilihat dari mobil milik Alva sepertinya dia memiliki latar belakang kekayaan yang cukup bagus. Biasanya orang kaya tidak mau makan di pinggir jalan karena pertama susah parkir yang kedua antriannya menguras kesabaran. Akhirnya Asha memiliki ide.

"Yaudah yuk gue tunjukkin jalannya." Titah Asha.

.

Taktik Asha lagi lagi salah.

"Wah.... Gue baru tau ada mie aceh yang enak banget di wilayah sini." Ucap Alva takjub, ia menggulung mie aceh dan menyantapnya dengan lahap, "Beuh bumbu rempahnya kerasa banget~ wenak!"

Asha menggaruk rambut –meskipun sebenarnya ingin mengacak acaknya karena kesal tapi ia harus jaim- melihat Alva yang tertawa bahagia menyantap seluruh menu yang ia pesan dari roti cane coklat, mie aceh hingga jus timun dan yang paling membuat Asha pusing adalah... tampilan mobil Alva yang terlihat mahal menarik perhatian para pembeli lain yang sedang antri bungkus.

 tampilan mobil Alva yang terlihat mahal menarik perhatian para pembeli lain yang sedang antri bungkus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobilnya keren banget

Beneran nih ada orang bermobil kece gini makan disini, humble banget pasti orangnya ya?

Yang punya mobil pasti cakep nih

Dan komentar komentar pujian lainnya.


"Makan Sha entar dingin mie nya." Alva membukakan sendok garpu untuk perempuan di depannya, "Acarnya sekalian dituangin ga?"

"Gausah gue gasuka acar." Cetus Asha yang balik lagi mode julid nya.

"Yaudah kalo gitu gue aja yang makan daripada dibuang." Jawab Alva santai seraya melanjutkan makannya lagi, membuat Asha melongo dengan daya musnah pria itu.

"Em.... Porsi makan lo banyak juga ya." Komentar Asha mulai menyantap mie nya dengan anggun.

"Gue emang suka makan." Balas Alva mengulum senyum, "Lebih tepatnya suka kulineran, sebenernya di jajaran sini udah beberapa sih yang gue cobain tapi yang mie aceh ini karena tempatnya nyempil jadi ngga keliatan dari jalan besar."

Asha mengangguk pelan seraya membatin, ya emang gue sengaja bawa lu kesini biar kesusahan cari parkir. Ternyata skill nyetir lo oke juga..

Sekitar lima belas menit makan akhirnya perut mereka kenyang, awalnya Alva ingin membayarkan makanan Asha tapi gadis itu bersikeras untuk memisah bill dan pada akhirnya Alva membiarkan keputusan Asha.

Sekitar lima belas menit makan akhirnya perut mereka kenyang, awalnya Alva ingin membayarkan makanan Asha tapi gadis itu bersikeras untuk memisah bill dan pada akhirnya Alva membiarkan keputusan Asha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(maap ye yang ngiler heheh)

"Hahhh mantap kenyang banget." Komentar Alva seraya mobil melaju ke jalan raya, "Lain kali kesini lagi ya, kayaknya deket nih dari rumah lo."

"Terserah aja." Jawab Asha malas seraya membersihkan bibir dan menggunakan lipbalm, saat lampu merah tiba-tiba Alva membuka sabuk pengaman dan mendekatkan wajahnya ke wajah Asha.

"Ma—mau ngap--"

"Bukan aroma semangka." Komentar Alva mengendus aroma lipbalm yang melekat di bibir Asha. Ia menyunggingkan senyum miring ciri khasnya dan kembali mengenakan sabuk pengaman, "Kalo pake yang semangka mungkin... udah ngadi ngadi gue heheh."

Sontak jantung Asha berdebar kencang, berani beraninya Alva membuat dirinya jantungan dengan menggoda seperti itu. "Em--- emang kalo bukan semangka aromanya ngga enak??" cetusnya grogi.

"Ngga juga sih, ya aromanya enak enak aja nggak ganggu." Jawab Alva yang pandangannya fokus ke jalan, "Tapi... gue suka yang limited edi--"

"Jangan dilanjutin." Potong Asha menutup mulut Alva dengan tangan. Alisnya bertaut dengan nafas yang mulai tak karuan, Asha please... jangan kepikiran! Batinnya kesal.

.

.

.

buka puasa pake apa gaes?

komen dong~

sekalian vote jangan lupa gaes hehe

sekalian vote jangan lupa gaes hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monday, 10th May 2021

Watermelon Sugar • SEVENTEEN MINGYU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang