22. Disturbia

26 4 0
                                    

.

.

Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar servis area

Cobalah beberapa saat lagi

Asha menghela nafas mendapati dirinya gagal menghubungi Alva lagi, ini hari kedua sejak pria itu tiba-tiba menghilang.

"jangan-jangan lo di ghosting lagi?" komentar Ezra dari seberang meja kerja, "Duh cowok... sama aja kelakuannya."

"Berarti lo juga dong." balas Asha dengan senyum getir lalu fokus pada pekerjaannya lagi. Ezra melirik sahabatnya yang murung tidak seperti biasa.

 Ezra melirik sahabatnya yang murung tidak seperti biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"... mau gue beliin kopi?" tawar Ezra.

"gue baik-baik aja Ez." ucap Asha meyakinkan, ia tersenyum lebar seakan dirinya tidak terganggu dengan menghilangnya sosok yang beberapa bulan ini mengisi hari-harinya.

"... yaudah kalo gitu, gue harap lo beneran baik-baik aja." Tukas Ezra. "soalnya lo bukan cewe yang pinter boong, heheh."

Mendengar itu Asha sontak memanyunkan bibir, "Seenggaknya gue mau meyakinkan diri kalo gue baik-baik aja." Tukasnya kemudian mengetik di computer dengan gusar lalu menghela nafas lagi. "Hhhh gabisa kaya gini lah, gue keluar bentar Ez ntar telpon ya kalo boss nyariin."

"mau kemana lo?" tanya Ezra melihat temannya bangkit dari kursi.

"ke bawah bentar." Balas Asha singkat, seraya ia menyusuri tangga darurat tiba-tiba Asha menghentikan langkah dan duduk di salah satu anak tangga. Rambutnya terjuntai ke depan wajah pertanda ia frustasi.

"Nyebelin banget asli." Umpatnya, "maksud gue... kenapa gue sangat terganggu sama sosok Alva yang tiba-tiba ilang? Karena trauma pernah di ghosting Rion gitu... jadi kalo ada orang ngilang dalam kehidupan gue terus gue sawan?"

"denger Sha, Alva itu cuman masa lalu yang tiba-tiba dateng ke idup lo.. membuat lo gusar dengan tingkahnya yang gajelas dan... tukang rayu. Nah! Itu dia, doi juga ternyata modus doang." Celoteh Asha pada dirinya sendiri. "Jangan sampe kelakuan dia ngaruh sama kinerja lo di kantor, ngaruh sama mood lo juga. Gaboleh banget woy gaboleh!"

Setelah berceloteh cukup lama akhirnya Asha kembali ke kantor dan duduk di kursinya dengan semangat baru, ia mengetik di computer dengan senyum penuh rasa optimis.

"abis jajan lu ke bawah?" tanya Ezra penasaran.

"Kaga, gue gajadi ke bawah." Balas Asha tanpa menghilangkan fokusnya ke layar computer. "eh... cuti gue tinggal berapa ya, cek dulu deh."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Watermelon Sugar • SEVENTEEN MINGYU ✓Where stories live. Discover now