5. Sudden Meeting

40 6 0
                                    

haihaiiiii selamat sore dear readers gimana puasanya lancaaar?

makasih udah mampir FF iniii

jangan lupa vote dan komen yaaa masih sepi nih huhu

anyway happy reading, semoga terhibur~

.

.

Calling from Kutu...

*klik*


"Sayang... ngggh... bangun dong."

Asha sontak terkejut mendengar suara bantal dari seberang telpon, "Apaan neh?" jawabnya jutek.

"Hahahahah gue kira masih tidur, mau gue godain juga." cetus penelpon yang ternyata Alva

"Gue emang masih tidur sampe tiba-tiba suara aneh lu nyampe di telinga gue.. najong." Ujar Asha yang julid sedari pagi. "Apaan nelpon nelpon?"

"Katanya hari ini mau jalan sama kak Jason, gajadi?" tanya Alva, "Kalo gajadi gantian gue yang mau ngajak jalan."

"Ogah ah gajelas ntar kalo jalan sama lo." Balas Asha seraya merenggangkan tubuh dan membuka jendela, "Jam berapa sih ini... oh, setengah enam."

"Gabakal Sha, gue pacar lo jadi gue harus jagain lo sebaik baiknya dong." Ucap Alva, "Biarpun gue ada dendam sama lo tapi gue tetep ngehormatin bang Irwan sebagai kakak lo karena beliau selalu nolongin gue dari jaman kuliah."

Asha terdiam, setiap kalo Alva mendeklarasikan kalau dia adalah pacarnya... jantung Asha dibuat cenat cenut

"Tidur lagi ya pacar gue?" ucap Alva menyadarkan Asha dari lamunan.

"Apaan sih gausah labeling kaya gitu deh." Asha julid lagi, "Inget ya... hubungan ini Cuma kita yang tau, jangan sampe bang Irwan apalagi bang Will tau."

"Jadi mendingan mereka tau kelakuan lo pas SD daripada hubungan kita?" tembak Alva.

"Bu—bukan gitu juga tapi---- argggggh rese banget dibahas mulu!" pekik Asha sebal, "Lo pagi pagi bikin bete aja deh!"

"Bu—bukan gitu juga tapi---- argggggh rese banget dibahas mulu!" pekik Asha sebal, "Lo pagi pagi bikin bete aja deh!"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"terus gue harus nenangin lo gitu? dengan bilang 'Sayang... maaf ya aku ngga gitu lagi.'.. harus gitu?" tanya Alva seraya tertawa renyah. "Kalo lu sukanya gitu... gue belajar dulu deh, soalnya bukan gaya gue kalo mohon mohon kaya gitu."

Ni orang pagi pagi mau ngajak baku hantam apa gimana sih? Batin Asha. "Terserah deh, udah ya gue mau mandi."

Asha melempar ponsel dan menghempaskan dirinya ke kasur, jantungnya pagi ini dibuat resah oleh pembicaraannya dengan Alva. Obrolan singkat itu melambungkan pikiran Asha pada kejadian saat pertama kali Alva membungkam Asha dengan tangan besarnya.

"Sialan.. jadi keinget terus." Runtuk Asha, "Kalo diinget inget sih... sebenernya dia cuman mau bikin gue diem tapi.... Sialnya adalah.... Argggh."

.

"Pinjem adeknya ya bang." Jason berpamitan pada Will dan Irwan, "Ngga lupa dipulangin kok tenang aja."

"Lupa juga paling gue laporin ke emak lu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Lupa juga paling gue laporin ke emak lu." Cetus Will dengan tatapan tajam seraya tertawa, membuat Asha tidak nyaman; padahal ia selalu melakukan itu pada mantan-mantan abangnya.

"Yeile bang masi aja lapor laporan ortu hahah." Jawab Jason, "Kuy Sha."

Jason membawa Asha pergi ke bioskop untuk menonton film animasi kesukaannya yang diangkat ke layar lebar, sejak kecil memang James begitu menyukai anime. Mereka menyusuri jalanan ibukota menggunakan motor vespa milik Jason.

"Ngantuk?" tanya Jason membuka perbincangan, "Pegangan sini biar ga jatoh, anginnya semilir banget hari ini mana cuacanya cerah, asik banget buat ngelayap keluar hehe~"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Ngantuk?" tanya Jason membuka perbincangan, "Pegangan sini biar ga jatoh, anginnya semilir banget hari ini mana cuacanya cerah, asik banget buat ngelayap keluar hehe~"

"Santai kak." jawab Asha setengah berteriak lantaran suaranya terhalang deru angin, "Iya nih mataharinya terang banget, enak buat nyuci baju hahahaha~"

"Terus udah kelar belom nyuci bajunya?" tanya Jason, faktanya mereka bertetangga sejak kecil sampai Jason tahu tugas yang harus tiga saudara itu lakukan tiap hari.

"Bang Irwan yang ngerjain mumpung doi di rumah." Jawab Asha. Beberapa menit kemudian mereka sampai di gedung bioskop, membeli tiket, popcorn dan film segera dimulai.

Duh... kok gue ngantuk ya? Apa efek keanginan pas di jalan? Batin Asha seraya menggerakkan pundaknya untuk mengusir kantuk dan meraih popcorn untuk dia kunyah.

"Eh...." Asha tertegun ketika hendak meraih popcorn ia malah menggenggam tangan Jason, "Maaf ka malah kepegang tangan kakak hehe."

"Nih aku masukkin popcorn ke tangan kamu hehe." Ucap Jason sedikit berbisik, pandangannya fokus pada tontonan sementara Asha fokus menahan kantuk karena sejujurnya ia tidak begitu paham dengan alur cerita film yang mereka tonton.

Saat mata Asha terasa berat tiba-tiba ponselnya bergetar sontak membuat perempuan itu kembali segar


Calling from Kutu...


Bocah ini lagi, batin Asha. "kak maaf aku terima telpon dulu ya nanti aku balik." Pamitnya pada Jason yang manggut manggut sambil fokus menonton, setelah keluar teater Asha mengangkat telepon dengan gusar.

"Apaan sih nelpon mulu." cetusnya.

"Selesai jalan sama dia jam berapa?" tanya Alva.

"Ya gatau terserah kak Ja--" tiba-tiba punggung Asha terasa dipeluk, ia berbalik dan mendapati Alva dibelakangnya.

"Gue lupa bilang tadi pagi." Alva memadang Asha seraya tersenyum miring, "Gue kangen lo."

.

.

.

Alva meresahkan sekali gaes 😂

Monday, 3rd May 2021

Watermelon Sugar • SEVENTEEN MINGYU ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon