LLS 35

1.7K 95 3
                                    

Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, karena terlalu asik Sabrina dan Arga sampai tidak sadar bahwa hari sudah mulai sore.

Sabrina masih asik menikmati kebab yang sangat ia rindukan rasanya. Gadis itu benar-benar menikmati makanannya, entah karena lapar atau memang kebab itu benar-benar enak hampir tak ada bedanya.

Sedangkan Arga masih setiap menatap Sabrina yang sedang asik makan, kebab milik pria itu sudah habis lebih dulu membuatnya harus menunggu Sabrina menyelesaikan makannya baru setelah itu mereka akan pulang.

Sabrina memasukan potong terakhir kebabnya, "Gila ya, rasa kebabnya gak berubah sama sekali!" Sabrina benar-benar takjub dengan rasa kebab yang masih sama padahal sudah tujuh tahun berlalu.

"Kita bisa bungkus kalo kamu mau," ujar Arga menawarkan pada Sabrina untuk membungkus beberapa kebab untuk dibawa pulang.

"Gak usah deh, kalo ke banyakan juga gak enak. Lagi pula aku udah kenyang,"

"Oke. Kita pulang sekarang?"

Sabrina mengangguk dan bangkit dari duduknya. "Tapi sebelum pulang kita wajib foto dulu! Gimana?"

"Kamu aja yang foto ya, biar aku yang fotoin." tawar Arga karena dirinya tidak terlalu suka bersuwa foto.

"Yah Ga,..." Sabrina merasa sedikit sedih karena Arga menolak ajakannya. Tapi ia juga tidak mau selalu memaksakan kehendaknya terhadap pria itu, terlebih jika Arga tidak merasa nyaman.

"Yaudah deh kalo gitu, kamu fotoin aku aja. Tapi yang bagus! Awas aja kalo gak bagus," ujar Sabrina penuh peringatan.

"Iya Na," balas Arga seraya kembali menjahili Sabrina dengan menarik topi gadis itu ke depan.

"Ihhh manusia batu! Reseh banget sih!" Sabrina membenarkan letak topinya kemudian menarik telinga Arga dan secepat mungkin berlari menjauh sebelum Arga membalas perbuatannya.

Arga hanya dapat mengusap kupingnya yang sakit seraya menatap Sabrina yang berlari menjauh dengan raut mengejek.

Bukannya marah Arga justru tertawa melihat tingkah Sabrina. Gadis itu benar-benar menggemaskan hingga rasanya Arga ingin menjahilinya terus menerus. Raut kesal Sabrina seakan menjadi penghibur tersendiri baginya. Sabrina Veronica gadis manja, keras kepala dan sangat possesive. Arga sangat merindukan semua sifat gadis itu yang tidak akan pernah lagi ia rasakan.

Hanya dengan melihat senyum Sabrina, Arga merasa hari-harinya menjadi lebih mudah dan berwarna. Arga tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya setelah menikah dengan Arleta akan kah ia bisa kembali menerima gadis itu dan menerima segala yang telah terjadi sebagai takdirnya.

Arga melangkahkan kakinya menyusul Sabrina yang sudah lebih dulu pergi.

"Ga foto disini aja ya, angle-nya bagus soalnya." ujar Sabrina sudah bersiap untuk berpose didepan kamera.

Sabrina hendak menyerahkan ponselnya namun dengan cepat Arga menolaknya.

"Pake hp aku aja."

"Oke,"

Kemudian Sabrina berpose dengan memegang topinya dan tersenyum tipis ke arah kamera.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lost love story Where stories live. Discover now