LLS 12

5.5K 341 29
                                    


Play with: Hanin dhiya cover cobalah mengerti 🎶

--------------------

Sabrina terbangun dari tidurnya dengan keadaan kepala yang terasa sakit, gadis itu melirik jam beker yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya sudah menunjukan pukul 10 siang.

Tok..tok..tok

"Sabrina, kamu udah bangun nak?" seruan itu berasal dari luar kamar Sabrina.

"Iya," balas gadis itu tanpa beranjak dari tempat tidurnya.

"Kamu cepet turun ya sayang. Mama udah siapin makanan buat kamu,"

Ponsel Sabrina bergetar menandakan ada panggilan masuk. Sabrina mengambil ponselnya dan melihat siapakah orang yang menelfonnya.

Ternyata panggilan itu dari Sean. Sabrina bertanya-tanya mengapa Sean menelfonnya? Apakah pria itu ingin memberitahu seberapa mabuk dan kacaunya ia semalam?

"Gimana keadaan lo Na?" nada khawatir itu langsung terdengar begitu Sabrina menjawab panggilan dari Sean.

"Kepala gue sakit," balas Sabrina berkata sejujurnya tentang keadaannya.

"Jelaslah! Lo itu semalam mabuk banget sampek kehilangan kendali." ujar Sean bercerita tentang kejadian semalam.

"A-apa gue se-mabuk itu semalam Se?" tanya Sabrina.

"Bahkan gue gak pernah liat lo sekacau itu,"

"Y-yaudah gue matiin dulu ya. Tante Airin manggil soalnya," jelas itu hanyalah alasan Sabrina untuk mengakhiri obrolannya dengan Sean.

"Yaudah kalo gitu, entar gue ke sana."

"Iya."

Setelah itu Sabrina mematikan sambungan telfonnya.

Gadis itu duduk dipinggir kasurnya seraya memijat pangkal hidungnya. Sabrina hanya dapat berdoa agar ia tidak mengatakan hal yang seharusnya tidak dikatakan dalam keadaan mabuk.

Hari ini cuaca sedang mendung dengan angin kencang yang menerbangkan daun-daun kering yang jatuh berguguran, bahkan suhu udara disekitar pun terasa sangat dingin.

Sabrina beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk berandam di air hangat karena cuaca hari ini sangat mendukung. Lagi pula ia juga harus merilekskan pikirannya dari segala macam hal yang memenuhi otaknya.

......

Airin sedang berada di dapur dan tengah membuatkan segelas coklat panas untuk Sabrina, tapi kegiatannya itu harus terganggu dengan suara bel rumahnya yang berbunyi membuat wanita itu mau tidak mau harus menghentikan sejenak aktivitasnya.

"Iya sebentar," ujar Airin berteriak karena seseorang diluar sana memencet bel rumahnya dengan tidak sabar.

Airin membuka pintu rumahnya dan terkejut karena mendapati sosok pria yang sudah 1 tahun lamanya tidak pernah menginjakan kaki di rumahnya.

"A-arga?" ujar Airin memastikan bahwa yang dilihatnya itu tidak salah.

"Sabrina,"

Airin masih berada dalam keterkejutannya yang mendapati Arga berdiri di depan rumahnya setelah sekian lama.

"S-sabrina.. Sabrina ada di atas," ujar Airin terbata-bata.

"Sebentar yang tante panggilin dulu," Airin berlalu pergi untuk memanggil Sabrina.

Airin berjalan cepat menaiki anak tangga agar bisa cepat sampai di kamar Sabrina. Begitu sampai wanita itu langsung mengetuk pintu kamar Sabrina tanpa henti membuat sang pemilik kamar mengeram marah.

Lost love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang