LLS 37

1.8K 104 7
                                    

Sabrina baru saja selesai melakukan fitting gaun pengantinnya ditemani oleh Airin.

Baru saja beberapa langkah dari pintu keluar, ponsel Sabrina sudah berdering menandakan ada sebuah panggilan yang masuk dengan segera Sabrina mengambil ponselnya dari dalam sling bag yang ia kenakan.

"Hallo Sa, ada apa?" tanya Sabrina pada Vanesa yang berada disebrang sana.

"Sumpah demi apa Sabrina lo lupa kalo hari ini kita ada janji ketemuan?"

Sabrina spontan menepuk keningnya ketika mendengar suara Vanesa yang begitu kesal.

"Opss! Sorry gue lupa,"

Terdengar suara helaan nafas disebrang sana. Sabrina tau Vanesa pasti benar-benar marah padanya.

"Oke gue otw sekarang lo jangan kemana-mana,"

"GAK PAKE LAMA YA SABRINA VERONICA!" ucap Vanesa penuh penekanan disetiap katanya, lalu gadis itu mematikan sambungan secara sepihak membuat Sabrina meruntuki dirinya yang melupakan janji yang sudah dibuatnya sendiri.

"Ada apa Na?" Airin bertanya karena melihat raut Sabrina yang tiba-tiba berubah menjadi cemas.

"Ini tante, Sabrina ada janji sama Vanesa tapi Sabrina lupa dan sekarang Vanesa udah nunggu Sabrina ditempat kita janjian."

Airin yang sudah mengerti penyebab kecemasan Sabrina pun berkata,  "Ya udah kamu pergi aja gak papa, mama bisa pulang naik taxi." ucap wanita paruh baya itu penuh pengertian.

"Tante serius gak papa pulang naik taxi?"

"Iya gak papa sayang, sebaiknya kamu segera temui Vanesa kasihan dia udah nunggu kamu dari tadi."

"Kalo gitu biar Sabrina cariin tante taxi dulu baru abis itu Sabrina pergi,"

Sabrina yang hendak mencarikan Airin taxi namun tangannya dicekal oleh wanita itu.

"Kamu gak perlu cariin mama taxi Sabrina, mama bisa cari taxi sendiri. Udah mending kamu cepet pergi nanti Vanesa makin marah sama kamu,"

"Makasih ya ma," ucap sabrina refleks seraya memeluk Airin.

Seketika hati Airin menghangat mendengar untuk pertama kalinya Sabrina memanggilnya dengan sebutan mama dan bukan tante seperti biasanya.

Setelah sadar tentang apa yang baru saja dikatakan, Sabrina menarik diri dan melepaskan pelukannya pada Airin.

Sabrina benar-benar merasa canggung karena perkataan yang baru saja dilontarkan entah kenapa kata itu bisa terucap begitu saja membuat Sabrina  yang mengucapnya pun terkejut.

"Kalo gitu aku pergi dulu," setelah itu Sabrina berjalan ke arah mobilnya meninggalkan Airin dan segala ke canggungan yang terjadi.

Kalau saja Airin sedang tidak berada ditempat umum ia pasti sudah menangis karena merasa terharu mendengar Sabrina yang memanggilnya dengan sebutan mama, itu artinya gadis itu sudah mulai bisa menerima dirinya sebagai ibunya walaupun yang dikatakan Sabrina hanyalah kata sederhana namun itu begitu berarti bagi Airin. Perlahan tapi pasti impiannya tentang Sabrina yang bisa menerimanya seutuhnya mulai menemui secerca harapan.

..........

"Liat aja kalo dia dateng bakal gue tampol mukanya! Bisa-bisanya dia buat gue nunggu selama 3 jam dikira gue lagi nungguin anak presiden kali ya," Sejak tadi Vanesa terus saja mengomel perihal Sabrina yang lupa tentang janji yang dibuatnya.

Aldo yang berada disamping gadis itu hanya bisa menenangkan Vanesa yang terlihat sangat kesal.

"Sebentar lagi pasti Sabrina dateng kok Sa, kamu jangan marah-marah lagi ya," ucap Aldo selembut mungkin guna meredam amarah Vanesa.

Lost love story Where stories live. Discover now