LLS 8

5.5K 326 29
                                    

Sabrina tersenyum puas melihat penampilannya malam ini dengan dress berwarna abu-abu yang dipilihnya. Menurutnya dress itu tidak berlebihan dan terkesan elegan.

Sabrina segera turun ketika mendengar klakson mobil Sean yang telah sampai didepan rumahnya.

"Sabrina," Sabrina spontan menghentikan langkahnya ketika namanya dipanggil oleh Airin.

"M-mama cuma mau bilang, jangan pulang terlalu malam." ucap Airin ragu-ragu takut jika Sabrina akan marah.

Gadis itu memang tidak menghadap Airin, namun ia mendengar semua yang dikatakan wanita itu.

"Iya." balas Sabrina singkat dan melanjutkan langkahnya.

Sean langsung terperangah ketika melihat penampilan Sabrina malam ini. Bahkan pria itu tidak dapat lagi berkata-kata untuk menggambarkan betapa luar biasanya ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Gue jadi nyesel." ucap Sean saat Sabrina sudah ada dihadapannya.

Sabrina mengerutkan kening bingung dengan ucapan Sean."Nyesel kenapa?"

"Nyesel karena gak dari awal ketemu sama lo. Karena mungkin orang yang bakal lo cinta sekarang itu gue. Bukan Arga,"

"Se, udahlah." balas Sabrina malas membahas topik yang dibicarakan Sean.

"Andai waktu bisa diulang."

Sabrina hanya terkekeh kosong."Andai."

"Udah ayo, mengagumi makhluk ciptaan Tuhan seindah lo gak bakal ada habisnya." canda Sean pada Sabrina.

Sabrina mengangguk dan masuk kedalam mobil Sean, kemudian mobil hitam itu pun melaju meninggalkan rumah Sabrina menuju hotel ternama dikota mereka dimana acara reuni itu diadakan.

"Gue jadi gak rela lo diliat cowok selain gue, apalagi baju lo agak terbuka. Pasti cowok-cowok disana bakal terus mandangin lo," Sean mulai membuka suara dengan menyuarakan isi hatinya yang tidak rela melihat Sabrina menjadi bahan tontonan pria lain karena dress yang gadis itu kenakan.

Sabrina terdiam ketika Sean mengatakan hal tersebut, karena pasalnya 6 tahun lalu ada pria lain yang mengatakan hal yang sama pada Sabrina.

"Na," panggil Sean ketika melihat Sabrina yang melamun dan tidak menanggapi ucapannya.

"Sabrina!"

Sabrina terkejut dan langsung tersadar dari lamunnya."I-iya?"

"Lo denger gak sih gue ngomong apa?"

"D-denger kok, denger."

Setelah itu keduanya hanya diam larut dalam pemikiran masing-masing, dan tidak ada yang membuka suara hingga mobil Sean sampai disebuah hotel ternama yang dituju.

Drttt...drttt...

Sabrina mengambil ponselnya yang bergetar dan melihat bahwa ada panggilan yang ternyata dari Vanesa sahabatnya.

"Lo dimana Na?"

"Diparkiran, ini bentar lagi mau masuk."

"Yaudah cepet ya gue tunggu."

"Iya."

"Oh iya acaranya ada dilantai lima,"

"Iya."

Setelah itu Sabrina mematikan ponsel secara sepihkan dan berjalan masuk kedalam hotel bersama Sean. Keduanya menaiki lift untuk sampai dilantai 5 hotel tersebut.

Keduanya telah sampai diruangan dimana acara reuni itu diselenggarakan. Begitu banyak orang yang sejak 6 tahun lamanya tidak pernah Sabrina temui.

"Sabrina!" seru Vanesa yang langsung mengalihkan pandangan seluruh penghuni yang ada diruangan tersebut pada sesosok gadis yang baru datang.

Lost love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang