LLS 3

9K 462 79
                                    


Sabrina baru saja terbangun dari tidurnya akibat deringan ponselnya yang membuat tidur nyenyaknya terusik dan Sabrina pasti akan memarahi orang yang menelfonnya dipagi-pagi seperti ini jika saja telfon itu tidak penting namun yang didengarnya adalah suara ibu tirinya yang gemetar membuat Sabrina takut untuk mendengar kata selanjutnya dan benar saja kata selanjutnya yang ibu tirinya lontarkan membuat Sabrina membeku ditempatnya hingga gadis itu tanpa sadar menjatuhkan ponselnya karena terkejut mendengar berita bahwa Papanya sedang dalam keadaan kritis karena terkena serangan jantung.

Tanpa membuang banyak waktu Sabrina segera bergegas untuk menyiapkan dirinya yang harus pulang ke Indonesia karena sang Papa yang sedang sakit, kondisi ini memaksa Sabrina harus menyingkrikan egonya karena gadis itu harus kembali ke tempat dimana yang bahkan tidak pernah lagi ingin dikunjunginya akibat pengalaman masa lalunya. Sabrina bahkan masih ingat betul kejadian 5 tahun lalu dimana dirinya harus meninggalkan negara kelahirannya dengan banyaknya luka dihatinya yang harus dibawanya, Sabrina pergi dengan hati yang hancur dan kali ini gadis itu harus kembali lagi.

Sabrina memutuskan untuk menelfon Sean dan memberi tau pria itu tentang keadaan Papanya yang membuatnya harus pulang ke Indonesia karena bagaimana pun Sean adalah sahabatnya dan pria itu berhak tau tentang apapun yang terjadi pada dirinya.

"Hallo Na?" sapa pria itu disebrang sana, bahkan saat Sabrina belum berucap apa-apa.

"Se, gue harus pulang ke indonesia karena papa gue sakit dan sekarang gue lagi diperjalanan menuju bandara."

"Oke gue ke bandara sekarang."

"Tapi Se--"

Panggilan langsung terputus secara sepihak oleh Sean saat Sabrina belum sempat menyelesaikan ucapannya.

Tidak beberapa lama kemudian mobil Sabrina telah sampai dibandara dan gadis itu langsung keluar dari dalam mobilnya dan membeli tiket untuk dirinya, dan jika kalian ingin tau hari ini Sabrina diantarkan ke bandara oleh supir pribadinya.

"Sabrina!" Sean melambaikan tangan kearah Sabrina dan berjalan kearah gadis itu.

"Se, lo ngapain disini?"

"Gue mau pergi ke indonesia juga."

"Lo ada perjalanan bisnis?"

"Enggak."

"Terus?"

"Gue mau ikut lo ke indonesia."

Sabrina mengerutkan keningnya bingung kenapa Sean memutuskan untuk ikut dirinya pergi ke Indonesia padahal pekerjaan pria itu sangat banyak diParis.

"Udah mending lo beliin tiket satu lagi buat gue," ujar Sean memerintah Sabrina untuk memesankan tiket untuk dirinya.

Akhirnya Sabrina membeli satu tiket lagi untuk Sean yang ingin ikut dirinya pergi ke Indonesia. Sabrina dan Sean diberi tau bahwa pesawat mereka akan berangkat 1 jam lagi membuat keduanya harus menunggu, dan itu membuat Sabrina gelisah karena ia tidak bisa lagi menunggu disaat keadaan Papanya sedang kritis saat ini Sabrina harus segera bertemu papanya.

Melihat Sabrina yang terlihat gelisah dan cemas Sean jadi merasa tidak tega pada gadis itu.

"Ayo ikut gue," ajak Sean seraya menarik tangan Sabrina untuk pergi.

"Mau kemana Se?" tanya Sabrina bingung.

"Udah ikut aja."

Akhirnya Sabrina pasrah mengikuti Sean yang menarik tangannya entah kemana.
Namun saat Sean membawanya keluar bandara Sabrina langsung menghempaskan tangan Sean hingga genggaman pria itu pada tangannya terlepas.

Lost love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang