𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

105K 6.4K 458
                                    

Hai, berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar yang sangat berarti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai, berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar yang sangat berarti. Aku sangat menghargainya, Terima kasih♡

***

"Come and love me."

****

Bermekaran beragam bunga yang memikat mata dan menggoda indera penciuman. Kelopak-kelopak lembut bertebaran dalam palet warna yang mengagumkan, dari merah muda yang lembut hingga biru langit yang memesona. Aromanya yang harum pun menyelimuti udara, mengundang kupu-kupu dan lebah untuk berdansa di antara kelopak-kelopak yang menawan.

Layaknya gadis menawan, Jasmine Gloria, nama lengkap gadis itu. Sesuai dengan namanya Jasmine, gadis itu pecinta bunga melati.

Sudah menjadi kewajiban Jasmine saat hari minggu, yaitu, menyiram bunga-bunga yang tertata rapi di halaman. Jika di hari-hari lain, maka ibunya yang akan menggantikan menyiram bunga karena Jasmine pergi ke sekolah.

Gadis cantik mata sayu dengan bola mata berwarna coklat itu melirik ke arah jalanan kompleks perumahan saat knalpot lima motor sport yang sangat berisik menganggu ketenangannya di pagi ini.

Jasmine berdecak kesal karena tak dapat melihat wajah di balik helm full face dari mereka berlima.

"Siapa mereka? Berisik sekali, mengganggu ketenanganku!"

Jasmine mendengus kesal. Alisnya bertaut saat mengingat sebelumnya lima motor seperti itu tidak pernah lewat di jalanan kompleks perumahan ini. Setahu Jasmine, perumahan ini hanya memiliki sepuluh rumah yang besar dan luas. Lima rumah di sayap kiri dan lima rumah lagi di sayap kanan. Rumah-rumah mewah ini berjejer saling berhadapan.

Seluruh rumah, sudah pasti memiliki penghuni. Mungkin, mereka adalah salah satu tamu dari tetangga.

"Oh my goodness, Jasmine!" teriakan Melinda, ibu Jasmine, membuat Jasmine tersentak kaget.

"Mama Tarzan?"

Melinda berkacak pinggang, mata yang melotot. "Kau lihat, halaman kita jadi banjir. Air dari dalam selangnya tidak kau matikan, jika sudah selesai menyiram bunganya."

Jasmine menyengir tak bersalah. Ia menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Maaf, tapi ada sesuatu yang mengganggu fokus ku tadi. Mereka benar-benar sangat mengusik pagi indahku. Suara motor mereka sungguh berisik."


"Motor? Apakah di sini akan ada balapan motor liar?"

Jasmine menggeleng. "Tidak, Bu. Aku rasa, mereka adalah salah satu tamu dari tetangga ujung."

Obsessed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang