Dark romance
Jasmine Gloria, seperti bunga mawar di kebun yang rimbun, hidup dalam keluarga yang selalu menyirami kebahagiaan.Namun, takdir mengajarkan Jasmine dengan perumpamaan getaran yang berbeda saat Garlen tiba seperti badai di pantai pasir pu...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡
***
"Samuel!" teriak Jasmine dari ujung koridor.
Samuel menghentikan langkahnya dan berbalik, mendekati Jasmine. "Ada apa?" tanya Samuel.
"Um, bisakah aku minta bantuanmu?" ujar Jasmine.
Satu alis Samuel naik. "Apa yang terjadi?"
"Tolong, ya. Tolonglah," pinta Jasmine, dengan wajah yang mencoba meyakinkan Samuel.
Akhirnya, Samuel mengangguk. "Tentu saja, apa yang harus aku lakukan?"
"Um, bisakah kaj pura-pura menjadi pacarku?" tanya Jasmine dengan suara pelan.
Samuel mengernyitkan kening. "Kau sakit?"
"Bukan apa-apa, hanya pura-pura," kata Jasmine dengan nada merayu, berharap agar Samuel setuju.
Samuel sedikit bingung. "Kenapa?"
"Kau tak mau?"
"Tidak, selain itu, aku sudah punya pacar," tolak Samuel tanpa ragu.
"Hanya pura-pura, Samuel!"
"Kenapa, dan untuk apa? Apakah kau kesulitan mendapatkan pacar atau apa?"
Jasmine menendang kaki Samuel dengan keras. Banyak pria yang tertarik padanya, lho!
Jasmine melipat tangan di dadanya dan menaikkan kepala, mencoba menampilkan sikap angkuh. "Aku memang butuh bantuanmu, tetapi jika kau tidak mau, tidak masalah. Aku tidak akan memaksa."
Jasmine berbalik dan hendak pergi, tetapi Samuel segera menahannya. "Kenapa kau memerlukan ini?"
"Ada seorang cowok gila yang terus-terusan menggangguku seperti tahanan. Aku pikir jika akh memiliki pacar, dia akan menyadari dan menjauh. Itulah sebabnya aku meminta bantuanmu untuk menjadi pacar pura-pura. Setelah itu, kita bisa mengakhiri semuanya," jelas Jasmine.
"Apa yang aku dapatkan jika aku menjadi pacar pura-puramu?"
Jasmine berpikir sejenak. "Haruskah ada imbalan?"
"Tidak ada yang gratis di dunia ini."
Jasmine menggelengkan kepalanya dengan kesal. Dengan cara seperti ini, mungkin ia tidak memerlukan bantuan Samuel.