𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐠𝐞

23.6K 2.5K 191
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

****

Jasmine dengan penuh ketegangan mengetuk-ngetuk jari-jarinya pada setir mobil. Matanya tertuju pada objek yang menjadi targetnya di luar jendela. Hampir dua jam berlalu sejak Jasmine mulai mengikuti jejak Danica. Namun, selama dua jam itu, Danica tidak pernah meninggalkan tempat.

Danica hanya mengemudikan mobilnya ke sebuah jalan sepi yang tampak aneh, karena tidak ada kendaraan lain di sekitarnya. Jasmine semakin bingung ketika Danica berhenti di depan sebuah rumah yang ukurannya hampir mirip dengan gubuk. Rumah itu kecil dan tampak sangat usang.

Jasmine memarkirkan mobilnya agak jauh dari lokasi untuk menghindari Danica yang melihatnya. Setelah memarkirkan mobil dan merasa aman, Jasmine keluar dan mulai merangkak mendekati rumah tua tersebut.

Rumah itu tampak lapuk dengan dinding yang terbuat dari kayu yang usang. Jasmine berusaha mengintip melalui lubang yang cukup besar. Ia melihat Danica sedang membelakanginya, sedang menelepon seseorang.

Jasmine mendekatkan telinganya ke lubang tersebut untuk mencoba mendengar percakapan Danica dengan jelas.

"Kak, rasanya ini sudah terlalu berlebihan. Jasmine sekarang tampak baik-baik saja. Tapi aku bisa melihat ekspresi wajahnya, dia sedih!"

"Kalau aku menjadi Jasmine, pasti aku akan terpuruk karena kehilangan orang tua. Dan bagaimanapun juga, kau dan aku membunuh orang tuanya dengan kejam. Jasmine sama sekali tak bersalah. Sasaran kita adalah Garlen, bukan Jasmine."

"Kau melakukan ini karena Jasmine adalah salah satu yang disayangi Garlen, bukan? Jasmine sama sekali tak bersalah! Aku tak akan melakukan perintahmu."

"Bunuh dia, Ica. Dengan begitu dendam kita akan lebih cepat terbalaskan!"

"Aku tak bisa melakukannya, kak. Aku tak akan membunuh Jasmine!"

"Baiklah, jika begitu, biar aku yang membunuhnya!"

"Tapi kan kau juga sudah menyuruh Arden membunuh orang tua Jasmine. Lalu, mengapa kau ingin membunuh Jasmine juga? Apakah pembunuhan orang tua Jasmine belum cukup bagimu?"

"Tujuanku adalah membuat Garlen merasakan penyesalan dan kehilangan secara bersamaan."

Tiba-tiba, tepukan tangan terdengar dari belakang, membuat Danica terkejut. Ponsel Danica terjatuh ke lantai. Danica memutar tubuhnya dan melihat Jasmine duduk santai di sofa usang.

Obsessed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang