Dark romance
Jasmine Gloria, seperti bunga mawar di kebun yang rimbun, hidup dalam keluarga yang selalu menyirami kebahagiaan.Namun, takdir mengajarkan Jasmine dengan perumpamaan getaran yang berbeda saat Garlen tiba seperti badai di pantai pasir pu...
Jasmine masih merengek. Ia menggoyangkan lengan Melinda berkali-kali.
"Come on, mom, give me money again!"
Melinda menghela napas panjang. Ia berjalan ke arah meja makan dan membuka penutup makanan. Mengambil sebuah cupcake ukuran sedang yang berada di dalam mangkuk kecil, memberikannya pada Jasmine.
"Uang sakumu sudah dijatah lima ratus ribu dalam seminggu. Jika sudah habis, maka itu urusanmu."
Jasmine mengembuskan napas lesu.
"Ahh, alright. Aku berangkat ke sekolah dulu."
Jasmine menyalami tangan Melinda lalu keluar dari rumahnya. Ia berjalan dengan menghentakkan kaki kesal. Ia akan mengadukan semuanya pada pak Djarot, satpam komplek.
"Pak Djarot!!" teriak Jasmine.
Pak Djarot yang tengah menyeruput kopi langsung tersedak saat Mendengar teriakan cempreng milik Jasmine.
"Duh, neng geulis, telinga bapak sakit mendengar teriakan eneng."
Jasmine hanya menyengir. Ia masuk ke dalam pos itu dan duduk di bangku kosong sebelah pak Djarot.