𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐁𝐞𝐭𝐫𝐚𝐲𝐦𝐞𝐧𝐭 & 𝐥𝐨𝐯𝐞

20.7K 2K 115
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

***

Sejak waktu yang tidak dapat diingat, Jasmine merasa bingung. Ia tidak bisa menentukan kapan perasaannya berubah, atau bahkan bagaimana itu terjadi. Yang pasti, sosok Garlen yang kasar dan tegas berhasil merayunya hingga akhirnya Jasmine jatuh cinta, seperti burung yang terpikat oleh pesona burung lain.

Namun, semakin Jasmine berusaha mencari penjelasan, semakin banyak pertanyaan yang timbul dalam pikirannya. Seperti mencoba mengurai benang kusut, semakin dipegang semakin membingungkan.

Di tengah kebingungannya, Jasmine tersenyum lebar sambil menatap sebuah foto di ponselnya. Tentu saja, foto itu adalah Garlen. Nampaknya, pesona cowok yang berani itu sungguh berhasil menaklukkan hati Jasmine.

"Begitu aku menyadarinya, bahwa aku benar-benar mencintaimu," ucap Jasmine.

"Cinta pada siapa?" tanya suara dari belakang.

Terkejut, Jasmine berbalik dan menemukan Garlen tiba-tiba muncul. Cepat-cepat ia mematikan layar ponselnya. Sayangnya, Garlen sudah melihat foto yang tadi dilihat Jasmine. Penglihatan tajam Garlen seperti mata elang yang tajam.

Jasmine mengusap dadanya, menenangkan detak jantung yang berdegup kencang. Ia meletakkan ponselnya di atas meja dan mendekati Garlen.

"Kembali dari balkon lagi, ya? Padahal, pintu masuk rumah ini ada, tahu."

"Aku lebih suka melalui balkon, lebih cepat bisa bertemu denganmu."

Jasmine mengangguk mengerti. Setelah itu, hanya hening yang mengisi ruangan, dua hati yang kini berhadapan dalam kebisuan.

"Foto yang tadi kau lihat, itu foto siapa?" tanya Garlen pura-pura tidak tahu sambil memandang.

Jasmine terdiam sejenak, menggigit bibir bawahnya, mata melirik kemana-mana.

"Um, bu-bukan siapa-siapa," jawab Jasmine agak terbata.

Garlen tersenyum miring. Kegengsian Jasmine masih belum hilang sepenuhnya. Ia melangkah mendekat, sedikit membungkuk agar tinggi badannya sejajar dengan Jasmine.

"Pria lain?" bisik Garlen pelan.

Jasmine menggeleng cepat, matanya bersua dengan mata hitam pekat milik Garlen.

"Jika aku melihat foto seorang pria lain dalam ponselmu, maka pria itu pasti akan kuhajar."

Jasmine merinding mendengarnya. Bulu kuduknya berdiri tegak.

Obsessed Onde histórias criam vida. Descubra agora