𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐈𝐧𝐬𝐚𝐧𝐞

35.6K 3.6K 342
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

****

Jasmine merasa lemas. Matanya terpejam dan napasnya berjalan tidak teratur. Sangat sulit baginya untuk beristirahat di kamar Garlen.

"Masih merasa lemas?" tanya Garlen dengan kekhawatiran.

Jasmine menggeleng lemah. Tidak apa-apa untuk berbohong sedikit, mungkin dengan ini, Garlen akan membiarkannya pulang. Meskipun sebenarnya, Jasmine masih merasa sangat lemas.

"Aku ingin pulang," bisik Jasmine.

Garlen menggeleng tegas. Ia mengambil semangkuk bubur dari meja lalu memberikannya ke dalam mulut Jasmine.

"Jika kau tetap bertekad untuk pergi dariku, maka kau akan berakhir seperti Mila!" ancam Garlen tiba-tiba.

Jasmine tiba-tiba berhenti mengunyah. Bubur masih ada di mulutnya tanpa di telan.Jasmine bingung tentang cara merespons ini. Akhirnya, ia memilih untuk diam.

"Paham? Atau... Ingin aku menunjukkan satu hal yang menyenangkan lagi?"

Jasmine menggeleng cepat. Garlen tersenyum miring dan memberikan suapan terakhir ke dalam mulut Jasmine.

Setelah mangkuk kosong ditaruh kembali di meja, Garlen mengambil boneka beruang teddy yang sebelumnya ia sembunyikan di belakang punggungnya.Garlen memberikan boneka itu pada Jasmine. Jasmine mengernyit tidak mengerti.

"Untukku?" tanya Jasmine dengan heran.

Garlen mengangguk singkat, "Ya, ambil. Taruhlah di kamar mu, di mana saja selain dalam lemari!"

Alis Jasmine kembali berkerut, "Mengapa tidak boleh dalam lemari?"

Garlen mengangkat bahu, "hanya tidak boleh, mengerti?"

Jasmine tersenyum miring, apa Garlen pikir dirinya sebodoh itu. Jasmine tidak akan banyak bertanya tentang boneka sialan ini lagi. Sampai akhirnya Jasmine mengajukan pertanyaan yang terus membayangi pikirannya.

"Um, mengapa kau sama sekali tidak takut?"

Satu alis Garlen naik, "Takut apa?"

"Kau telah membunuh orang yang tidak bersalah. Apa... itulah pekerjaanmu? Tidakkah kau merasa kasihan atau bersalah sedikitpun?"

Garlen terdiam sejenak. Kemudian ia memberikan senyuman tipis kepada Jasmine. "Kadang-kadang, untuk bertahan hidup, kita harus menjadi orang jahat."

"Hah? Mengapa?" tanya Jasmine bingung.

"Tidak ada gunanya menjadi orang baik," kata Garlen dengan tatapan kosong.

"Kau tahu, dengan menjadi baik, hanya memberi kesempatan pada orang jahat untuk menyakiti kita. Dulu aku baik, tapi mereka semua memanfaatkan kebaikanku untuk keuntungan mereka sendiri."

Obsessed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang