Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡
*****
Garlen memarkir mobilnya dengan sembarangan di antara deretan mobil lain, tanpa memperdulikan posisinya. Ia kemudian memasuki sebuah rumah mewah tiga tingkat yang dijaga oleh beberapa penjaga bersenjata, seakan-akan penjaga-penjaga tersebut adalah pelindung-pelindungnya.Edward menghampiri Garlen dengan rasa cemas. "Garlen, aku sudah mencari-carimu. Darimana saja kau?" tanyanya.
Dengan wajah tegang, Garlen menjawab, "Aku hanya pergi sebentar untuk menjernihkan pikiran."
Edward memberikan dukungan dengan menepuk bahu Garlen, mencoba memberikan keberanian secara fisik.
"Dengar, kita sudah merencanakan segalanya. Xander pasti akan aman. Kita akan menyingkirkan Nyx agar dia tak lagi menjadi ancaman," ujar Edward dengan keyakinan.
Garlen mengangguk singkat, lalu pergi tanpa mengatakan apapun. Langsung menuju kamarnya di lantai dua. Setibanya di kamar, Garlen melangkah ke balkon dan meraih palang pembatasnya dengan erat, seakan sedang menahan ketegangan.
Suara getaran ponsel di saku celana jeans-nya memancing kekesalan. Setelah melihat pesan masuk dari nomor yang asing, Garlen membukanya dan menghadapi foto yang memicu kemarahannya. Foto tersebut memperlihatkan Jasmine dengan wajah penuh luka dan tubuh terikat serta kaki di borgol.
Tangan Garlen semakin erat menggenggam ponsel hingga retak. Ia melemparkan ponsel tersebut ke lantai, keluar dari kamarnya, dan dengan geram berteriak, "Nyx, kau akan membayar!"
Ia meninggalkan rumah mewah itu, memasuki mobilnya, dan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, pikirannya penuh dengan amarah dan kekhawatiran untuk Jasmine.
Tidak lama kemudian, Garlen tiba di depan sebuah bangunan tua. Ia memarkirkan mobilnya secara sembarangan, seolah-olah ketenangan pikirannya sudah hilang. Tempat ini telah diberitahu oleh Edward.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed
Teen FictionDark romance Jasmine Gloria, seperti bunga mawar di kebun yang rimbun, hidup dalam keluarga yang selalu menyirami kebahagiaan.Namun, takdir mengajarkan Jasmine dengan perumpamaan getaran yang berbeda saat Garlen tiba seperti badai di pantai pasir pu...