𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐏𝐚𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

25.5K 2.4K 73
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

****

Dalam gerakan yang tiba-tiba, Garlen menahan tangan Jasmine yang hendak melangkah turun dari tangga. Dengan cekatan, ia membelokkan Jasmine hingga terdesak di sisi dinding, mengunci pergerakan gadis itu.

Garlen mempersempit ruang antara mereka seolah mengukir garis batas yang samar di antara cahaya dan bayangan. Wajahnya bergerak semakin mendekati. Napas Jasmine terhenti, seolah keduanya tengah terperangkap dalam ketegangan yang semakin memuncak. Hati Jasmine berdegup tak teratur di bawah dada yang sesak.

Dengan refleks yang cepat, Jasmine merentangkan kedua tangannya di antara mereka, menghadirkan penghalang dalam bentuk gestur, agar jarak antara dirinya dan Garlen tetap proporsional

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan refleks yang cepat, Jasmine merentangkan kedua tangannya di antara mereka, menghadirkan penghalang dalam bentuk gestur, agar jarak antara dirinya dan Garlen tetap proporsional.

"My morning kiss?" bisikan Garlen memecah keheningan, dan mata hitamnya menatap Jasmine dalam keintiman.

Jasmine merasa memerah, seakan matahari tiba-tiba mekar di wajahnya, dan untuk menghindari kontak mata yang terlalu intens, gadis itu memalingkan wajahnya ke samping. Sejenak, ia merutuki reaksinya sendiri, terjebak dalam canggung yang tak terduga.

Suara dehaman terdengar di antara mereka, dan Garlen memahami artinya. Ia tersenyum lebar, lalu tertawa kecil. Seolah mengerti bahwa peluang itu telah terlewatkan, ia mulai menjauh, memberi kesempatan pada Jasmine untuk bergerak. Dan tanpa berpikir panjang, Jasmine memanfaatkan momentum itu untuk melanjutkan perjalanannya turun dari tangga, meninggalkan ruang di mana getaran tak terucap telah terjadi.

Dingin menggelayuti tangan Jasmine yang berkeringat, mengingatkan akan sensasi yang masih mengalir dalam tubuhnya. Pagi hari masih begitu muda, namun Garlen telah menghidupkan api dalam dirinya yang menghangatkan dan membara.

Jasmine meraih dadanya seolah menenangkan jantung yang tiba-tiba berperilaku seperti kupu-kupu liar. "Kenapa, jantungku? Kenapa berdebar seperti ini?"

Obsessed Where stories live. Discover now