𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐊𝐢𝐝𝐧𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐠

32.3K 3.1K 99
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

****

"Sorry, Gar. Aku tidak bisa mendapatkan informasi tentang orang yang menyerempet Jasmine waktu itu," ujar Morrigan dengan penyesalan. Meskipun ia telah berusaha untuk mencari informasi, tampaknya mata-mata Nyx kali ini bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.


"Apakah kau telah melacak nomor yang mengirim pesan ke Jasmine?" tanya Garlen sambil menghisap rokok yang ada diantara jari tengah dan telunjuknya. Rokok itu tampak seperti teman setianya dalam momen-momen berpikir keras.

"Sudah, tetapi... Nomor itu telah menghilang, aku tidak bisa menemukan siapa pemiliknya. Nampaknya mata-mata Nyx kali ini bukanlah orang sembarangan. Mungkin dia berpengalaman, sehingga sangat sulit bagi aku untuk melacaknya," Jelas Morrigan dengan nada frustasi.

Garlen mengangguk perlahan, matanya melamun seolah tengah memikirkan sesuatu yang sangat familiar. Sebuah gantungan kunci naga terpahat jelas dalam benaknya.

"Kita harus menjaga Jasmine, jangan sampai kita lengah. Nyawanya berada dalam bahaya," tegas Morrigan.

"Ya, aku tahu. Tidak ada yang bisa menyentuh J𝐚smine. Jika ada yang berani, aku akan mengakhiri mereka," jawab Garlen dengan keyakinan membara.

"Tetapi, Gar, Jasmine akan pindah ke Bandung, bukan?" tanya Morrigan, merujuk pada rencana Jasmine.

Garlen terdiam, matanya menatap Morrigan yang duduk di hadapannya. Setelah sesaat, ia mengangguk perlahan.

"Iya, tapi aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Aku akan melakukan apa saja agar dia tetap berada di sisiku!"

Morrigan menggeleng-gelengkan kepala, melihat sejauh mana tekad Garlen untuk mempertahankan Jasmine di sisinya.

****


Analia mendengus frustrasi. Jasmine berpura-pura tidak mendengar saat Analia mencoba mengajaknya mencontek jawaban. Meskipun Analia telah berusaha berkali-kali dengan melempar kertas-kertas kecil, gadis itu tetap fokus pada kertas ujiannya dan tidak menggubris panggilan Analia.


Analia sesekali melirik ke belakang, memastikan guru tidak mencurigai. Ia melemparkan kertas kecil lagi ke arah Jasmine, namun kali ini terhalang oleh dua meja. Analia merasa lega saat kertas itu jatuh di atas kertas ujian Jasmine. Dalam hati, Analia tersenyum dan memberikan kode pada Jasmine.

Jasmine mengerutkan kening, tapi akhirnya membuka kertas tersebut. Ternyata isinya adalah jawaban untuk soal nomor 2. "Aku tidak mau tahu, ya! Pokoknya, kau harus memberitahuku! Maksa, nih!" terbaca tulisan di kertas tersebut.

Obsessed Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora