𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐄𝐱𝐭𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟐

31.6K 2.6K 224
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

*****


DUA BULAN KEMUDIAN...

Jasmine merintih, merasakan nyeri menusuk pinggangnya seperti tikaman. Dengan langkah yang sedikit terbungkuk, Jasmine duduk di pinggir ranjang. Ia menyapu pandangannya, alisnya saling berkerut saat tidak menemukan jejak Garlen di dalam kamar.

"Garlen!!" seru Jasmine.

Garlen yang sebelumnya sedang mencari udara segar di balkon, buru-buru masuk ke dalam kamar dan duduk di samping Jasmine.

"Ada apa, sayang?" tanya Garlen penuh perhatian.

"Aku punya keinginan, deh."

Alis Garlen terangkat heran. "Kau mau apa di tengah malam begini?" tanya Garlen heran.

Jasmine terdiam sejenak, seolah sedang merenung. Sekejap kemudian ia menggeleng.

"Tidak usah, deh."

Garlen bingung, "Kenapa, sayang?"

"Aku takut kau tidak setuju dengan permintaanku."

Senyuman tipis muncul di bibir Garlen saat mendengar itu.

"Ayo minta saja, aku siap memberikan semuanya."

Jasmine memandang Garlen dengan tajam, kemudian ia tersenyum lebar. Melihat reaksinya, Garlen merasa ada yang tidak beres.

"Aku ingin kau memotong tangan Morrigan menggunakan gergaji sampai putus!"

Deg...

****

"Aduh. Jangan seperti ini, Jas. Seakan tanganku tak berfungsi lagi?!" Morrigan merayu dengan rendah hati pada Jasmine. Ia bahkan sampai menurunkan martabatnya, berlutut, dan memegangi kaki Jasmine.

Jasmine mengerucutkan bibir dengan frustrasi. Tangannya dilipat di depan dada, dan pandangannya beralih pada Garlen yang duduk di sofa di seberang.

"Kau berjanji akan mengikuti apa pun yang kuinginkan!!" protes Jasmine.

Garlen menghela napas dengan kasar, memijat pangkal hidungnya. Ia menggelengkan kepala takjub atas permintaan aneh yang saat ini diajukan oleh kekasih hati yang tengah mengandung anaknya.

Sepertinya, anak mereka akan mewarisi sifat Garlen. Pria itu bangkit dari sofa tempat ia duduk dan pindah ke sofa kosong di samping Jasmine. Morrigan menghela napas berat, berdiri, dan duduk di sofa yang tadi ditempati Garlen.

Garlen mengelus rambut hitam milik Jasmine dengan lembut. "Iya, permintaanmu sungguh aneh, sayang. Nanti, jika kita melakukannya, Morrigan bisa menjadi cacat."

Obsessed Where stories live. Discover now