𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐞𝐝 | 𝐌𝐚𝐝𝐧𝐞𝐬𝐬

22.9K 2.4K 127
                                    

Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Berikan dukungan kalian dalam bentuk vote & komentar, ya. Aku sangat menghargainya, terima kasih♡

****

"Wah, kau tidak pergi ke kampus?!"

"Tidak, aku memiliki jadwal kelas sore hari ini."

"Baiklah, kalau begitu. Ngomong-ngomong, kau punya waktu malam ini, kan?"

"Malam?"

"Tahun depan!"

"Serius, Jasmine. Apakah kau punya waktu atau tidak?"

"Tentu saja, ada. Tapi, kenapa?"

Tidak ada tanggapan sejenak. Sepertinya Nathania tengah berpikir.

"Um, bagaimana kalau kita main biliar?"

"Aku tidak pandai bermain biliar."

"Nanti aku akan mengajarimu."

"Oke, kau jemput aku, ya!"

Jasmine memutuskan panggilan itu. Ia meletakkan ponselnya di atas nakas dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun, ketika langkah Jasmine baru saja mencapai ambang pintu, suara hentakan seseorang dari belakang membuatnya terkejut.

Tanpa sadar, Jasmine melihat ke arah sumber suara. Matanya membesar kaget. "Garlen, kau—"

Namun, matanya terpaku pada pintu kamar yang tertutup. "Aku sudah mengunci pintu, bagaimana kau bisa masuk ke sini?!"

Kemudian, Jasmine melirik ke arah balkon kamar. "Ternyata dari balkon. Tidak heran, kau seperti kera yang pandai memanjat."

Garlen mendekat. Matanya merunut dari atas ke bawah pada Jasmine.

"Jangan pergi," katanya.

"Hah?"

Jasmine menggelengkan kepala, "Tolong, jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakanlah dengan jelas. Aku bukan telepati yang bisa membaca pikiranmu!"

"Aku tahu kau akan pergi bersama gadis itu nanti malam."

"Nathania, maksudmu? Aku hanya akan pergi dengan dia, tidak dengan yang lain."

"Ke tempat biliar? Banyak pria di sana, Jasmine!"

"Aku hanya akan bermain saja di sana."

Obsessed Where stories live. Discover now