5📱

82 19 3
                                    

5

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

5. Cowok shirtles


Yara menghela nafas. Tangannya bergerak menyimpulkan dasi yang tergantung disela kerah seragam putih khas Bhintaraja.

Hari ini tepat dimana hari ia akan memulai kehidupan disekolah baru, seharusnya dari kemarin ia memang sudah bersekolah, hanya saja karna mendapat mood buruk membuatnya tak sanggup untuk sekedar menampakan diri diruang lingkup seperti sekolah barunya.

Kebiasaannya Jika ia mengalami mood yang tak baik-baik saja, seharian penuh ia rela mengurung kamar hanya untuk memendamnya sendiri, tidak berusaha keras menampakan diri kesekitar sebelum moodnya kembali baik.

Tak jarang tindakannya itu dapat berimbas pada orang satu rumah.

Seperti semalam, seharian penuh ia tak keluar kamar semakin tercetak saja tanda tanya dikepala satu keluarga ini, berbondong-bondong keluarga serumah ini menanyai keadaannya yang jelas Yara jawab setenang mungkin dengan keadaan yang baik-baik saja

"Tuh kan, Dwi bilang juga apa, kak Yara baik-baik aja nethink mulu sih." Dwi melipat tangan jengah, piayama bermotif bunga yang membaluti tubuhnya tampak terpasang pas

"Mamah cuma khawatir aja wi, siapa taukan kakak kamu bilang gak apa-apa tuh sebenernya ada apa-apanya." Kata mamah dengan raut kekhawatiran yang tercetak jelas saja

Dwi mendengus mendengarnya. "Mah, iya tau mamah tuh cewek, tapi bisa gak sih pura-pura gak peka aja."

Mamah mengernyit bingung. "Maksudnya??"

"Yaudah, kalo kak Yara bilang gak apa-apa tuh udah artiin aja kak Yara baik-baik aja, gak usah pake kebalikannya segala." Terang Dwi.

Emang cewek tuh ya sejarahnya banget bikin kode-kodean, jadi pantes mamah ngerti banget pastinya udah berpengalaman.

Mamah mencibir. "Ini kakak mu loh, dia ngurung kamar seharian tanpa kita tau penyebabnya, kamu juga seharusnya ikut khawatir wi!!"

Dwi semakin membuang nafas ikut lelah sendiri mendengarkannya. "Pagi nih, pagi Dwi udah nemuin kak Yara dikamar, I See Kak Yara beneran baik-baik aja, badan masih utuh, lubang hidung masih dua, telinga masih yang itu-itu aja...bahkan ni ya, mata kak Yara gak berubah tetep ada empat-"

"Huss!! Ngomongnya gitu kamu wi." Tegur mamah bikin Dwi mingkem.

Mamah memalingkan wajah pada pintu kamar Yara. "Ini gimana dong, mana pasti belum makan....kamu beneran gak lagi berantem sama kakak mu kan wi??"

Dwi melotot, lelah menjadi pertanyaan terus menyangkut sang kakak. Mbo Yayah dengan raut wajah khawatirnya juga ikut menatap Dwi didepannya menunggu jawaban.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Where stories live. Discover now