15📱

56 11 0
                                    

15. Nge-Gep

"Mengetahui dan hanya mengagumimu dalam diam, mungkin menjadi salah satu scenario hidupku yang diberikan tuhan." DeyLussi^^

***




Yara menaikan kakinya yang tadi dibiarkan tergelam dikolam renang. Mengambil satu handuk mini guna mengeringkan area setengah kakinya yang basah, Gadis yang kini mengenakan rok rempel putih pendek balutan t-shirt biru langit itu mulai sibuk dengan handuk menyusuri permukaan kakinya, hingga kesela-sela jari sekaligus.

"Disini yang bego siapa, coba?"

Lantas, Yara mendongak. Memandang dengan ringisan Loly yang terus menggerutu selagi memainkan setengah kakinya yang tenggelam dikolam.

"Sumpah, berasa gak berguna banget ocehan gue semalaman hari tu." Gerutu Loly selagi tangan mengupas jeruk. "Si sueeb juga. Aturan gercep kasih tau padahal kalo emang ngeh siapa orangnya dari awal, pake segala muter-muter ama banyak tanya mau ngasih tau juga..."

Yara mendengus mendengarnya. "Bukanya, lo sendiri juga yang terus nyangkal..."

Loly spontan menoleh selagi mengerjapmm. "At least gue ngrasa perlu bukti, makanya agak gimana gituh pas si sueeb bilang udah nemu orangnya. La coba lo bayangin, gue nyuruh tu anak gak sampe ada tiga jam selesai dia maen game, terus kapan coba waktu si sueeb nyarinya? Meanwhile, yoga kuat maen game sampe tiga jam kalo gak ada yang ganggu, malah lebih."

"Buseet." Yara terkekeh selagi mengubah posisi dengan kaki menekuk ditambah siku yang bertumpu di lutut. Memandang langit cerah dengan kernyitan dahi .

"Then, kita musti perlu nyari bukti lagi gak sih?" lalu melempar pandang pada sahabatnya itu.

"Buat ngeyakinin lagi kalo perlu." Ucap Loly, merasa kabar saja belum cukup meyakinkan. "Tapi, kok bego banget sih gue..." rutuknya membuat Yara memutarkan mata.

"Udah napa, ish!"

"Nggak ini Yar, serius padahal jelas-jelas nih ya... Rayyn_Marbun. Lo nyurigai Rajan bisa-bisanya. Gue gak ngeh kalo nama Rayyn_Marbun itu nama aslinya si Rajan anjritt! kan, bisa-bisanya juga gue." Jelas Loly dengan kehebohan tabiatnya yang seperti biasa.

Yara tersenyum kecil, menarik sebelah ujung sudut bibir. "Padahal, lo sendiri juga yang ngenalin nama panjang tu cowok ke gue."

"KANN!" Seru Loly diakhiri decakan dan gelengan kepala. "Ogeb, ogeb emang. Kemana aja coba gue selama ini sampe gak tau akun real punya nya Rajan. Padahal, semua akun cogan Bhintaraja gue ikuti."

Yara berdecak heran memandang sahabatnya itu. "Bisa gitu ya, lo. Pasti tuh, lo mantengin terus cuma satu, itupun cowok yang punya rambut pirang kek bulu jagung, kan?"

Loly tergelak sesaat memandang Yara nista. "Sialan lo, nyamain rambut crush gue ama bulu jagung."

Kini sebaliknya, giliran Yara yang dibuat terbahak.

"Eh tapi, lo harusnya ngeh juga dong, kan gue dah ngasih tau nama tu cowok duluan." Ucap Loly menoleh dengan kernyitan.

Memalingkan tatapan, Yara mendorong kacamata yang bertengger rapih itu. "Justru itu, salah satu alasan napa gue bisa nyurigai. Awalnya juga gue kek berusaha nepis dengan alasan 'mungkin cuma kebetulan', tapi makin sini, malah jadi beban buat kepikiran." Yara menyunggingkan senyuman singkat selagi melirik Loly yang membuang nafas.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang