9📱

72 14 0
                                    

9. Rajan dengan perasaan hampanya


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"kamu tak sendiri, cobalah selalu memanggil namaku agar kamu tak merasakan kembali apa itu rasa sepi." DeyLussi

***

Pukul 12 : 55 PM

Kendaraan beroda dua itu kini berhenti tepat digarasi, sipengendara mulai membuka helm fullfacenya selagi suara helaan nafas terdengar begitu saja.

Rajan, sipemilik kaki jenjang yang terbaluti sepatu Sneakers shoes tampak beranjak menuju teras rumah. berdiam diri tepat didepan pintu coklat yang menjulang lebar didepannya.

Memejamkan mata ditengah tarikan nafas yang berusaha terlihat tenang.

"Semua ada hikmahnya Rajan. Pulang kerumah jangan seperti ini, tunjukan ekspresi suka tak sukamu itu dihadapan papahmu, jangan terus menghindar tanpa perlawanan, Rajan. Karna kamu sendiri yang memutuskan untuk tinggal bersama papahmu."

Bisa dikatakan, bahwa kehidupanya yang berjalan bukan berarti keputusan yang selalu ia ambil sesuai dengan keinginan hati kecilnya. Mereka yang melihat gampang menyimpulkan dari luarnya. Rajan terlalu penutup dalam menyembunyikan emosi didalam ekspresi tenangnya, sama sekali tidak berharap orang lain mengetahui perasaan sepi yang dimilikinya.

Menerobos pintu yang tidak terkunci membuat dalam hati kecilnya terenyuh berharap mengetahui alasan yang sama, bahwa, orang rumah ini selalu menunggu kepulangannya.

Suasana rumah yang sepi membuat Rajan tanpa berniat untuk melirik kanan-kiri selagi beranjak cepat melewati ruang santai yang tampak berpenghuni, dimana penampakan seluruh tubuh sang Papah yang tengah terbaring tidur disofa terlihat sekilas lewat ekor matanya.

Dengan wajah tenang Rajan melewati, hendak menaiki tangga sebelum seruan pelan seseorang membuatnya mengangkat tatapan.

"Tante tau... kamu pasti pulang, Rajan."

Mengubah raut wajah menjadi datar, Rajan mengepalkan tangan disisi tubuhnya. Ada beberapa alasan mengapa ia memilih untuk meninggalkan rumah ini dan ada satu alasan mengapa ia memilih untuk kembali masuk kedalam rumah ini.

Keberadaan Wanita berpiayama daster didepannya menjadi alasan untuknya meninggalkan rumah ini, serta kembalinya ia kerumah sang Papah jelas karna ia perlu memperlihatkan perasaan sukak tak sukak seperti apa yang sang kakek imbuhkan.

Rajan mendengus selagi memalingkan wajah membuat sosok wanita yang menyandang status ibu tirinya itu tertegun akan tindakkannya.

Tidak pernah Rajan melakukannya, karna setiap perjumpaan keduanya selalu dibatasi dengan ekspresi datar selagi berusaha menghindar.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang