26📱

33 12 0
                                    

26. Dari sudut pandang lain

 Dari sudut pandang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seperti Bintang yang terlihat saat malam, tak jauh beda denganmu yang bisa kurasakan saat kesepian mendatang."-Rajan

***



"Seperti Bintang, aku hanya bisa melihat keindahanmu dengan netra, tanpa bisa menjulurkan tangan untuk menggapai."-DeyLussi 11/04/21

"Seperti Bintang : Jika bisa menggapainya, teramat ingin aku menyembunyikanmu dari beberapa pasang mata yang menikmati keindahan itu."-DeyLussi 12/04/21




"Seperti Bintang..." Rajan bergumam lirih ditengah tatapan menyorot lurus layar ponsel yang menyala. Sejenak merenungi rangkaian kata itu, sebelum ia kembali mengimbuhkan. "Seperti Bintang yang terlihat saat malam, tak jauh beda denganmu yang bisa kurasakan saat kesepian mendatang."

Kebiasaan yang sering dilakukan Rajan, membaca kembali rangkaian kata yang telah diexsplore mulai dari akhir sampai yang baru oleh sosok itu.

Berbicara tentang yang baru, DeyLussi benar-benar baru mengexsplore dua hari yang lalu dan Rajan sama sekali tidak tau. Sibuk dengan masalah baru yang menimpa membuatnya seolah melupakan perkara hubungan tanpa kabarnya dengan sang pacar. Bukan dengan sengaja Rajan lari dari masalahnya dan DeyLussi, dia hanya... sekedar beristirahat untuk memikirkannya.

Braak!

Pintu Roftoop dibuka dengan tenaga.

"Rajan ada disini weh!" Heboh Yanyan pada Adib dan Fares yang baru menaiki tangga dibelakangnya, terlihat santai tidak seperti dirinya yang terburu-buru keluar kelas.

"Emang dia disini." Ucap Fares selagi menyelonong malas.

"Tau Rajan disini, kita tadi gak usah muter-muter ke kelas 10 anjir!" Decak Adib bersungut lelah.

"Weeeh, bukanya tadi itu rencana ya cuk!" Yanyan berujar ramah mengingatkan Adib. "Mu carmuk ke kelas adek gue kan?"

Adib mencibir, ketahuan usul bulusnya itu. "Kagak kedapetan juga."

"Ya jelas nggak bakal, orang adek gue suruh ngumpet bawah meja." Yanyan terbahak puas mempermainkan cowok itu, membuat Adib gerak rusuh bergaya seolah mencari barang untuk dilempar.

Rajan yang tengah santai dengan kaki bertumpang mendengus, mencoba mengabaikan dan kembali menatap lurus ponselnya. Mendongak saat ada yang menepuk bahunya.

Adib tersenyum lebar. "Wih, udah moveon ya bro? Bangga gue."

"Ck! Apaan dah..." Rajan lemparkan sorot kernyitan.

"Udah sampe mana Raj?" Yanyan ikut tersenyum lebar, cowok itu menyugar rambut selagi menaik turunkan alisnya memandang Rajan yang kembali mendengus.

Mengubah posisi, Rajan lemparkan tatapan memicing pada Yanyan dan Adib. "Abis berapa botol?"

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang