30📱

34 9 0
                                    

30. Kenapa bisa jadi ‘Rajan’?




“Kita tinggal menentukan panjang vektor U dan V nya saja!”

Tuk!

Bunyi ketukan spidol dipapan tulis terdengar. Guru matematika pria setengah baya itu berbalik dirasa tugas menerangkannya sudah selesai.

“Ada yang mau ditanyakan?” Pak Guru mengedar pandang. “Kalo begitu silahkan kerjak—“

KRINGG! KRINGGG!!

Raut semua penghuni kelas berubah menjadi seri semua. Pak Jayad mendengkus geli dengan wajah melengos.

“Kerjakan. Dirumah. Oke!”

“OKEEEE PAK!”

“ASSYAAAP!”

“Wahai bapak, alangkah lebih baiknya jika kita mengerjakan bersama dipertemuan nanti.” Seru Yoga diakhiri cengiran lebar.

“Nawar, mau kasih tambah?”

“Oh tidak, terimakasih!” Jufri menyahut dengan seruan dramatis.

Pak Jayad menggeleng pelan. Setelahnya, beranjak keluar kelas, mengabaikan kerusuhan yang dibuat anak didik Bu Rasmi.

“Kantin Yuk!” Teriak Erwita merentangkan tangan, membuat sosok Jufri yang tengah berjalan cool tersentak syok saat tangan cewek itu menyundul perut ratanya.

“Anjim!”

“Yog, heh! Futsal kuy.” Arsen berteriak diambang pintu, sesaat setelah menerima ajakan dari kelas sebelah untuk tanding.

“KUY!”

“Heh, mijitin bahu gue belum kelar!” Seru Loly membuka mata spontan. Yoga melengos beranjak sambil membuka kancing-kancing kemeja putihnya.

“Biar gue sini yang pijitin Ly!” Teriak satu cowok dipojokan, tersenyum tengil membuat Loly menatap horor.

“Bangus mu!” Loly berseru kuat mendapat cubitan dari Yara disampingnya, gadis itu cengengesan, lalu memekik saat Yoga beneran pergi. “SUUEEEB!”

“Pou ih!” Tegur Yara, masih dengan tatapan terpusat pada buku didepannya.

“Kanti yuk, Yar!”

“Bentar, dikit lagi.” Yara mendongak menatap papan tulis, sesaat sebelum tangan berjari lentik itu kembali bergerak cepat, menari diatas kertas putih.

Loly mencebik. “Udah ih, pertemuannya masih lama juga, ngerjainnya ntar dirumah aja.”

“Iya-iya ini bentar lagi selesai. Suka males gue tuh kalo ngerjain dirumah, mumpung lagi ngerti, kalo udah mudeng mah gue ya wassalam...”

Loly terkekeh selagi menggeplak tangan kanan Yara yang tengah mencatat, membuat tangannya spontan oleng hingga mencoret buku didepannya.

“POU!”

Tawa Loly semakin menjadi.

“Gussyy! Anak kelas cowok kita lagi tanding basket tuh!” Teriak Rasti menyempatkan memberi tau anak-anak kelasnya sebelum pergi ngacir menonton.

“Lah, katanya maen futsal.” Kata Loly dengan dahi lipatan.

“Gak jadi, anak kelas si Rajan yang ngajakin tanding soalnya.” Sahut Arsen masuk kelas kembali, membuka kemeja putih sebelum kembali lari keluar, disusul dengan kehebohan sebagian anak kelas yang masih ditempat duduknya.

Loly melotot. “Berarti My Fares ikutan dong!” Pekik Loly, tak sadar dia mendapat lirikan datar dari sosok Mora yang tengah memainkan ponsel, ditemani kerusuhan Laudy.

Chit-Chat Boy! (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang