DELAPAN | Tutor Gitar

428 47 1
                                    

Seperti biasa saat Jodi pulang kedua adiknya masih sibuk di dapur untuk membuat pesanan donat dan brownies. Semakin lama sepertinya usaha mereka semakin maju, Jodi tersenyum, setidaknya kedua adiknya bahagia melakukan hal itu.

Jodi pernah menekankan jika mereka kelelahan mereka tidak perlu membuat lagi, atau sekedar beristirahat untuk memulihkan kembali tenaga mereka. Biar bagaimanapun mereka juga harus belajar. Jodi hanya tidak mau waktu untuk mereka belajar terganggu dengan usaha keduanya.

"Masih banyak?" Jodi menatap Gea yang sedang membuat bungkusan untuk brownies dan donat. Sedangkan Dea sibuk memisahkan pesanan.

Mereka berdua tersenyum hangat, membuat perasaan lelah yang Jodi rasakan hilang begitu saja.

"Tinggal di masukin aja kok kedalam box. Abang mandi aja gih."

Jodi meletakan tas dan bombernya diatas meja makan.

"Kalian udah makan belum?" Kedua adiknya sontak menggeleng serempak. Saking asyiknya meumpuni hobiny, mereka jadi lupa ngasih asupan buat diri sendiri. Paling cuma ikutan ngemilin donat sama Brownies yang sengaja mereka lebihkan saat membuatnya.

"Kebiasaan deh, yaudah gue bikinin kalian makanan dlu."

Gea tersenyum semringah, lantas ia menjejal mulut Jodi dengan brownies ditangannya.

"Nasi goreng extra telur ya bang." Jodi mengelus puncak kepala Gea, adiknya itu entah mengapa suka sekali dengan species telur.

Jodi mulai menyibukkan dirinya dengan bawang dan cabai ditangannya. Sambil sesekali ia menatap kedua adiknya yang saling menjahili dan menggoda.

Bagi Jodi senyum kedua adiknya sangat berarti, ia tak akan membiarkan siapapun pria yang berani menyakiti kedua adiknya.

Suara ketukan pintu membuat ketiganya kontan saling pandang.

"Biar gue aja yang buka." Dea berinisiatif untuk keluar, melihat siapa yang bertamu malam-malam begini.

"Bang Moka." Moka tersenyum saat melihat Dea membuka pintu, pemuda itu melambaikan tangannya seolah keduanya sudah akrab sejak lama.

"Abang Lo ada?" tanya Moka yang langsung ngacir kedalam tanpa disuruh.

Dea sudah tidak kaget lagi dengan kelakuan teman abangnya itu, kelakuannya memang jauh dari akhlak mulia.

"Ada, di dapur sama Gea."

Setelah menutup pintu dan menguncinya, Dea berjalan lebih dulu didepan Moka ke arah dapur. Senyum Moka kembali mengembang melihat kehadiran Gea.

"Ehh pacar gue belum tidur." Dea memutar bola matanya malas, sedangkan yang di goda cuma cengengesan gajelas.

Dibilang, siapa yang ga klepek-klepek sama pesonanya Moka. Bahkan Gea yang notabennya terpaut 4 tahun lebih muda, sudah tau kalau Moka salah satu cogan yang pernah Gea temui.

"Mulut Lo jaga." Moka terkekeh melihat Jodi dengan celemek menghiasi tubuhnya.

Moka mengabil satu donat yang tersisa, "Ada acara apaan nih, kok banyak bener bungkusannya?"

Dea menyusun box yang sudah terisi dengan donat dan brownies diatas meja, "Pesenan orang semua bang, Lo kalo mau yang itu aja."

Without Me [END] Where stories live. Discover now