37

6.2K 180 40
                                    

Hari ini Keyla pergi ke Supermarket, membeli beberapa cemilan. Semenjak kehamilannya semakin besar, Nafsu Keyla semakin besar.

Keyla memilih beberapa makanan ringan, tidak lupa mengambil cemilan kesukaan Angkasa.

Setelah dirasa sudah cukup, Keyla pergi ke kasir membayar belanjaannya. Selesai membayar, Keyla membawa belanjaannnya. Lumayan berat dan kesusahaan dirinya membawanya.

"Hy Keyla." Keyla bebalik mendengar ada yang memanggil namanya, saat melihat oranngya. Keyla mengumpat dalam hati, kenapa dirinya harus bertemu dengan Gio.

"Hm," gumam Keyla dan melanjutkan perjalanannya, jarak apartemen dengan supermarket lumayan jauh. Gio mengikuti langkah Keyla, melihat kesamping kanan dan kiri, saat sudah dirasa tidak ada orang yang melihat. Gio mengambil sapu tangan disaku jaketnya dan menutup mulut Keyla.

Keyla kaget menjatuhkan belanjaannya dan berusaha melepaskan diri dari Gio. Tapi usahanya sia-sia, Keyla menutup matanya dan pingsan.

Gio mengangkat tubuh Keyla, dan membawanya ke mobilnya.

"Istri lo ada di gue, telat maka dia akan mati!"

Gio

Angkasa meremas ponsel digengamannya, saat ini dirinya dengan makan di kantin dengan sahabatnya, Angkasa buru-buru dan menghiraukan panggilan dari temannya. Saat ini yang penting adalah keselamatan istrinya.

Angkasa sampai di apartemen, mencari Keyla kemanapun dan tidak menemukannya. Hp Keyla mati, dirinya sudah menelpon beberapa kali, tapi tetap tidak di angkat. Angkasa meremas rambutnya frustasi, ini semua salahnya harusnya dia menjaga Keyla dengan baik.

"gue salah Keyla, seharusnya gue jagain lo." Angkasa terus memukul kepalanya.

Keyla membuka matanya, gelap itu yang dirinya lihat, dimana dirinya sekarang? tangan dan kakinya diikat, mulutnya di latbam. Memberontak pun usahanya tidak akan membuahkan hasil.

Citt

Suara pintu dibuka, Keyla melihat seorang cowok pake jaket hitam dan topi yang menutup bagian matanya, seringaian dibibirnya memberikan kesab ngeri kepada lelaki itu.

"Halo Keyla sayang, ini aku Gio kekasihmu." Gio menghampiri Keyla dan menjambak rambutnya. Keyla mendongak dan menatap sinis lelaki itu.

Srett

Keyla meringis, Gio menarik latbamnya. "Anak aku sehat kan Sayang? hm," tubuh Keyla menegang, maksud Gio apa? Apakah bayi dalam kandungannya itu bayi Gio? Tidak mungkin.

"Kaget hm," Gio mendekatkan bibirnya ke Keyla. "Aku yang memperkosamu malam itu," ucap Gio dan tertawa kencang, dirinya tertawa seperti orang gila. Keyla hanya mampu menangis, kenapa nasibnya bisa begini? Diperkosa oleh mantan pacarnya sendiri. Ya, Gio mantan pacar Keyla, mereka pacaran waktu smp. Tapi Gio meninggalkan Keyla dan pergi sejauh mungkin. Saat masuk Sma, Keyla sering melihat Gio dirinya hanya acuh dan seakan tidak mengenal Gio. Baginya Gio itu hanya masa lalu.

"Kamu ingat kan parfum ini." Gio menunjukkan parfum ditangannya dan menyemportkan ke tubuh Keyla, Keyla ingat parfum inilah yang digunakan pelaku pemerkosaannya. Baunya memang sama dengan parfum yang sering dipakai Angkasa.

"kenapa kamu lakuin ini ke aku Gio? apa salah aku!?." teriak Keyla nyaring.

Plak

Gio menampar Keyla, dan mencekram dagu Keyla. "salah lo, karena lo cuekin gue. Lo sering lihat gue! tapi lo enggak pernah anggap gue ada!" Teriak Gio, kemudian menghempaskan wajah Keyla.

saatnya kita bermain Keyla, Gio berdiri menghidupkan lampu, mengambil perlatan di lemari.

Angkasa sudah merasa putus asa, kemana lagi dirinya harus mencari istrinya. Dia khawatir terjadi hal yang buruk kepada istri dan anaknya. Dirinya sudah mencari diseluruh kota Jakarta tppi tidak ketemu, sangat susah mencarinya. Jejak tidak ada yang ditinggalkan Keyla.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan dirinya belom menemukan Keyla. Bunyi notifikasi dari hpnya, Angkasa mengambil dan membuka pesan, seketika matanya membola.

"Jalan angkrek no 48"

Angkasa tau dimana tempat, tempat itu adalah bangunan tua tidak terpakai.

Keyla merasa tubuhnya sudah mau patah, Gio memukulnya berkali-kali menggunakan cambuk. yang Keyla pikirkan Gio gila, manusia iblis.

"Gimana hukuman gue Keyla? Menyenangkan kan?" Tanya Gio

Keyla mengelengkan kepalanya, dan terus memohon. Tapi semakin dirinya memohon Gio semakin memukulnya, Gio masih memukul punggungnya, Keyla masih bisa merasa lega, karena Gio tidak memukul bagian perutnya.

Gio mengambil lilin dan meneteskan di tangan Keyla, Keyla berteriak nyaring meraung dan memohon agar Gio berhenti. Tapi Gio semakin tertawa puas.

Brak!

Angkasa mendobrak pintu dengan keras, nafasnya tercekat melihat Keyla yang kesakitan. Luka di wajah yang sangat memperihatikan. Ya, luka bakar di wajah Keyla, Angkasa semakin merasa bersalah tidak bisa menyelamatkan Keyla.

Brengsek!

Angkasa lngsung menerjang tubuh Gio. Menghajarnnya membabi buta, dia akan membunuh Gio. Angkasa mencekek leher Gio, bukannya merasa sakit, Gio hanya memamerkan seringaiannya kepada Angkasa. Mengejek Angkasa yang telat datang menyelamatkan Keyla.

"A--ngkasa ja--ngan," ucap Keyla terbata, dirinya tidak sanggup mengeluarkan suara, akibat berteriak terlalu nyaring. Angkasa tersadar dan berlari mengambil tubuh Keyla.

Darah keluar dari mulut Keyla, tangannya memerah. Wajahnya sangat tidak bai. "Maaf," ucap Angkasa dan memuluk tubuh Keyla.

"Maaf, aku tidak menjagamu dengan baik Keyla. Semua salah aku, aku bukan suami yang baik," air mata Angkasa meluncur begitu saja, dia merasa bersalah dan gagal menjadi suami yang baik bagi Keyla.

Gio bediri dan mengambil pistolnya, dirinya muak melihat drama didepannya.

"Mati lo Angkasa!" teriak Gio

Dor!

Bukan tubuh Angkasa yang kena, tapi Keyla. Dengan sisa tenaganya Keyla menyelmatkan Angkasa, dirinya menjadi tameng untuk Angkasa.

"Ja--ga a--nak ki-ta," ucap Keyla untuk terakhir kalinya, tubuh Angkasa menegang. Dan bergetar, ketika tadi Gio berteriak ingin membunuhnya, tapi Angkasa tidak menghindar. Karena Angkasa ingin dirinya mati lebih baik, agar dosanya ke Keyla bisa di maafkan. Tapi, Keyla malah menjadi tameng untuk dirinya.

"Keyla!! Jangan tinggalin aku, bangun sayang! bangun!" Angkasa menguncang tubuh Keyla, tapi tidak ada pergerakan. Keyla telah Pergi, meninggalkan Angkasa. Tuhan lebih sayang kepada Keya.

Selamat tinggal peri kecil, Keyla.

𝙴𝚗𝚍

Keyla 𝙴𝚗𝚍✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt