5

4.5K 222 13
                                    

Kamar Angkasa berantakan kayak kapal pecah siapa lagi pelakunya kalo bukan Rama sama Rava, selimut jatuh dilantai baju sama celana sudah hilang dari lemari, snack berceceran di meja. Angkasa pergi ke indomaret untuk membelikan bahan kue ibunya Tadi, waktu temannya datang Angkasa hanya menyuruh ke kamarnya.

"Ram lo lihat parfum Angkasa enggak?"Tanya Rava

Rama sedang asyik menonton sambil memakan snack, dirinya tidak mendengarkan apa yang dikatakan Rava bagaimana Rama tidak, mendengarnya suara televisi sangat besar, denngan kesal Rava mematikan televisi.

"Apa mau marah?"

"Kenapa dimatiin?"Tanya Rama balik.

"Tadi aku ngomong panjang lebar lo enggak dengerin, gue itu capek diginiin Ram lo itu selalu beri perhatian sama gue tanpa kepastian, gue selalu nunggu lo buat unggkapin perasaan lo tapi, sampai saat ini lo enggak pernah ungkapin? Gue kurang apa lagi coba? Gue ini ganteng, tinggi, anggota basket, yang paling penting gue itu wangi"Ucap Rava dramatis.

Rama memutar bola matanya malas mendengarnya, dengan malas Rama berdiri dan menatap Rava malas "udah?"Tanya Rama malas, Rava hanya nyegir bodoh dan kembali bertanya apakah Rama melihat parfum Angaksa, "Lo lihat perfum Angkasa?"Tanya Rava lagi.

"Tuh dibelakang sofa"Jawab Rama.

Rava pergi mencari parfum Angkasa didekat sofa, dan menemukannya Rava sangat senang dengan sangat antusias, Rava menyemprotkan Parfum Angkasa ketubuhnya hingga parfumnya habis.

Aku berjalan disekitar kompleks rumah ku dengan tangan, yang menenteng berbagai macam bahan kue, tadi mama menyuruhku untuk membelinya di indomaret sebagai anak yang baik, aku menurutinya. Tidak terasa aku sudah sampai didepan rumah dengan langkah lebar aku berjalan, dan aku melihat mama sedang menyiram bunga didepan rumah, aku tersenyum lebar sambil berjalan menghampirinya.

"Ma ini bahannya"Ucapku sambil menyodorkan bahan yang aku beli tadi.

Mama mematikan kerang air kemudian mengambil bahannya tidak lupa dengan mengucapkan terima kasih "Makasih ya sayang", aku hanya menganggukan kepalaku kemudian berjalan menuju kamarku.

Aku membuka pintu rumah dan menahan amara, bagaimana tidak tadi sebelum pergi, kamarku sudah bersih dan rapi tapi, sekarang sudah mirip kapal pecah, aku melihat Rama sama Rava yang menatap ku dengan raut wajah yang yang pucat.

"Kenapa bisa berantakan begini?"Tanyaku dengan menahan amarah yang sudah mengepul dikepala.

Mereka tidak menjawab dan hanya saling melirik takut, "Bukan gue Sa tapi, Rava"Jawab Rama, Rava yang tidak mau dirinya dituduh begitu saja sama Rama langsung membela diri "Rama bohong Sa, jelas-jelas tadi yang makan snack sama keluarin baju lo dari lemari itu si Rama"Bela Rava.

"Kok lo nuduh gue sih"Kesal Rama

"Gue enggak nuduh Rav tapi, emang kenyataan"Ucap Rava tak mau kalah.

"Oh apa ini balasan lo, karena gue enggak balas perasaan lo ke gue"Jelas Rava dengan seringaian yang menghiasi wajah gantengnya.

Kesal dengan pertengkaran yang dilakukan kedua istri dan suami didepannya ini, Angkasa lantas memukul keduanya, menggunakan bantal yang dipunggutnya dilantai.

"Beresin sekarang juga!!"Bentak Angkasa, membuat keduanya langsung membereskan kamarnya.

Setelah membersihkan kamar Angkasa keduanya turun dan melihat Angkasa duduk disofa sambil menonton televisi, keduanya pun menghampiri Angakasa.

"Sa minggu depan kita ada tanding lawan SMA Elang"Ucap Rava yang duduk disamping Rama.

"Terus?"Ujar Angkasa dingin.

Keyla 𝙴𝚗𝚍✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя