21

2.5K 105 0
                                    

Happy Reading😊
JanganLupa Vote👍

  Part ini ada sedikit horornya👻.
Jangan baca saat malam hari, nanti dia ada didekat kalian.
Dia ada tapi tidak terlihat.




Ada jeda sedikit, Angkasa memandang Keyla. Keyla yang dipandang merasa risih.

"Ada"Jawab Angkasa dengn mengalihkan pandangannya ke panitia.

Seruan terdengar disamping Angkasa, Andre yang mendengarnya menatap Angkasa marah, tapi Angkasa tidak menyadarinya.

Siswa-siwi mengejek Angkasa, Rama yang disamping Angkasa bersiul.

Claudia mengibaskan rambutnya, dan mengatakan kepada teman-temannya bahwa yang disukai itu adalah dirinya.

"Bisa sebutkan ciri-cirinya?"Tanya Panitia lagi, disambut gelak tawa oleh yang lainnya.

"Cantik, cerewet, dan pembangkang"Angkasa menyebutkannya dengan menatap lurus kearah api unggun.

Keyla yang mendengarnya sudah gugup, dia meremas jaket yang dipakainya.

"Apakah dia ada disini?"Lagi-lagi panitia itu bertanya, sesi pertanyaan inilah yang pling seru, siswa-siswi yang tadi mengantuk langsung tidak mengantuk lagi tapi, tidak dengan Lily dia masih asyik dialam mimpinya.

"Ada"Jawab Angkasa.

Caludia yang yang sangat pede lagi-lagi mengibaskan rambutnya, seolah mengatakan kepada semua siswa bahwa orang yang dikatakan oleh Angkasa itu adalah dirinya.

Acara malam itu telah selesai, semua siswa disuruh ke tenda untuk tidur. Keyla masuk ke tenda dan bersiap-siap mau tidur.

Meta Keyla tidak mau terpejam, berapa kali diirnya mencoba tapi tidak bisa. Dirinya membalikkan tubuhnya dan melihat Lily sudah tidur nyenyak. Dengkuran gadis itu dapat Keyla dengar.

Keyla beranjak pergi dia tidak bisa tidur. Keyla mengambil senter dan menyalakannya, dia berjalan-jalan disekitar sekolah. Dia tidak memakai jaket ataupun cardigan. Dapat dirasakan angin malam menyapa kulitnya.

Keyla terus berjalan dengan memeluk dirinya, dia berjalan ke arah ke arah tingkat dua yaitu kelas dua belas. Desus-desus yang didengarnya tempat yang paling angker yang pernah dia dengar. Kelas dua belas  lah paling angker disekolah ini.

Tapi, itu tidak membuat Keyla untuk berbalik arah. Dia tetap berjalan sebenarnya dia takut bisa dibilang sangat takut. Dia hanya manusia biasa yang takut dengan mahluk halus.

Tap...  Tap.....

Keyla mendengar suara langkah kaki dibelakangnya. Keyla menelan ludahnya kasar, kakinya sudah gemetaran. Dalam hati dia merutuki dirinya datang kesini. Dapat dia rasakan kehadirian seseorang dibelakangnya, Keyla berbalik dan tidak ada seseorang. Dirinya terus menggerakkan senternya kesegala arah dan nihil.

"Siapa disitu"Panggil Keyla, tangannya sudah gemetar memegang senter.

Orang itu tidak ada, padahal nih ya jelas-jelas dia dapat merasakan hawa seseorang dibelakangnya. Bulu kuduk Keyla langsung berdiri, apakah itu perempuan yang bunuh diri karena hamil terus pacarnya tidak mau bertanggung jawab?. Terus kenapa dia mau menampakkan dirinya kepada dia?.

Apakah mahluk itu mau mengajak dirinya, karena saat ini dirinya hamil?. Keyla menggelengkan kepalanya, itukan hanya desa-desus disini saja. Belum tentu benar, yang dia dengar kan mayat perempuan itu juga tidak ditemukan.

Keyla kembali berjalan dia fikir, mungkin itu tadi hanya perasaannya saja, Keyla berhenti diperpustakaan. Perpustakaan memang ada di area kelas dua belas. Keyla Memutar kenop pintu dan pintu terbuka.

Keyla 𝙴𝚗𝚍✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum