1

8.6K 293 15
                                    

Kenapa ini gelap sekali mulut aku juga ditutup, aku dimana Ma aku takut. Kaki dan tangan aku diikat ya Tuhan tolong aku padahal tadi kan aku di halte nunguiin Bus tapi kenapa aku ada disini aku pengen teriak tapi engak bisa. Siapa yg nyulik aku? Kenapa mereka culik aku? Aku tidak punya apa-apa.

Aku mendengar derap langkah seseorang pengen rasanya aku teriak tapi apalah daya. Dia semakin mendekat aku merasakan deru napasnya di wajah aku. Dan wangi parfumnya aku rasa aku pernah mencium bau parfum ini tapi aku engak ingat, apa ini Lily? Ini bukan Lily mana mungkin Lily culik aku dia kan sahabat aku dari kecil. Aku merasakan nafasnya di leher aku dan mengingitnya ya Tuhan itu sangat sakit. Aku terus meronta agar dapat lepas.

Plakkk!!

Dia menampar ku? Sakit rasanya. tak terasa cairan bening membasahi pipiku dan tak lama kemudian aku merasakan pening di kepalaku.

Aku mengerjapkan mataku saat dirasa sinar matahari masuk melalui celah jendela dikamarku? Apa! Ini bukan kamarku tapi ini kamar siapa? Aku mengedarkan pandangan ku ke seluruh penjuru kamar. Ini kan kamarnya Lily tunggu-tunggu kenapa aku bisa disini padahal kemarin kan.

Aku mendegar suara pintu di buka dan muncullah Lily dengan seragam sekolah yg rapi astaga aku baru ingat bahwa hari ini sekolah tapi kalo aku sekolah hari ini aku engak punya baju sekolah.

"Udah bangun Key"

"Udah"aku membalas ucapan Lily. Dia mengahampiriku dan duduk di sampingku. Aku harus menanyakan kepadanya kenapa aku bisa ada diapartemennya dan dimana dia menemukan ku.

"Li kenapa aku bisa ada disini seingatku kemarin aku engak pergi ke apartemen kamu"tanyaku  dengan sangat serius. Lily engak langsung menjawab pertanyaanku dia memadangiku dan kemudian menghela napas panjang.

"Lo tidur didepan pintu apartemen gue"mendengar jawaban Lily aku membulatkan mataku kenapa aku bisa ada disini astaga memikirkannya membuat kepalaku rasanya ingin pecah saja.

"Li aku kemarin tuh di halte terus aku tidur di halte dan tiba-tiba saja mata aku ditutup mulut aku  juga ditutup dan tangan dan kaki aku  diiket itu  yg aku inget setelah itu aku  pingsan dan ketika bangun aku udah ada dikamar kamu"jelas ku panjang kali lebar.

"lo jangan ngaco deh Key. Jelas-jelas gue temuin lo didepan pintu dengan keadaan meringkuk kayak  bayi yah pertama gue lihat sih gue kira lo gembel".

Apa aku mimpi yah? Tapi itu terasa nyata dan juga ketika dia menamparku itu rasanya sakit banget.

"Gue mau berangkat sekolah. Lo engak mau ikut?"

"Engak deh Li kamu bilang ajah yah kalo aku lagi sakit"balasku dengan senyuman.

"Ok."

Lily udah pergi berangkat sekolah sekarang tinggal aku di apartemen yg luas ini rumah aku ajah engak mungkin seluas kamarnya Lily. Yah Lily memang orang kaya papanya ajah punya perusahaan yg kedua terbesar di indonesia dan ibunya seoarang dosen di Universitas Indonesia. Walaupun Lily dari keluarga kaya dia engak sombong dan pilih-pilh teman buktinya saja Lily mau berteman sama aku.

Aku turun dari ranjang aku merasa nyeri di area kewanitaan ku mungkin ini hanya sakit biasa saja pikirku. Aku menuju ke toilet dan membuka bajuku eh bukan bajuku  sih ini baju Lily. Betapa kagetnya aku ketika melihat tubuh dipeuhi bercak merah begitupun dengan kedua payudara ku. Mungkin dirumah Lily ada serangga masa sih rumah segede dan bersih ini ada serangga.

Setelah mandi dan bersih-bersih apartemen Lily yg gede ini aku bergegas untuk pulang kerumah. Sampai depan pintu rumah aku merasa rumah sangat sepi mungkin mama dan papa berangkat kerja. Mama aku bekerja sebagai pembantu dan papa aku bekerja sebagai kuli bangunan biarpun aku ini bukan anak orang yg kaya Papa dan mama  engak pernah sekalipun tdk memperdulikan aku mereka memberikan kasih sayang yg sangat luar biasa makanya aku bertekad untuk membahagiakan mereka berdua.

Besok paginya aku berangkat ke sekolah walaupun aku merasa sakit dibagian tubuhku aku tetap mau kesekolah. Waktu papa dan mama pulang kemarin mereka sempat bertanya kenapa engak pulang kemarin aku bilang ajah aku ada kerja tugas kelompok dirumah Lily dan papa bilang kenapa engak telpon aku jawab hp aku lowbet dan engak hapal nomor mereka walaupun jawaban aku ini asal ajah mereka tetap percaya sama aku. Hari ini ibu sempat ngelarang aku ke sekolah tapi aku tetap ajah mau sekolah dengan alasan engak mau ketinggalan mata pelajaran.

Aku sudah berdiri didepan pintu gerbang sekolah dengan tangan yg menggemgam erat tali tasku. Dan tiba-tiba saja Lily sudah merangkul bahu bikin kaget saja, tapi aku engak pernah marah yah walaupun Lily kadang ngeselin dia tetap sahabat terbaik aku.

"Udah sehat?"tanya Lily dengan alis yg naik sebelah kebiasaan Lily kalo bertanya pasti alisnya dinaikkan sebelah.

"Udah dong aku kan calon Dokter masa harus sakit sih"jawabku dengan memamerkan gigiku yg putih.

"Iya bu Dokter yg gemesin"balas Lily sambil mencubit pipiku yg chubby. Aku memukul tangannya Lily dikira aku ini bayi apa, main cubit pipiku aku ajah.

kami berjalan dikoridor sekolah pasti kalo aku berjalan berdua sama Lily pasti ajah mereka bisik-bisik dan memandang aku dengan sinis engak tau deh salah aku sama mereka itu apa. Pernah aku duduk berdua sama Lily ada siswa yg samperin kami dan bertanya ke Lily kenapa mau berteman dengan aku ini mereka bilang aku ini engak cocok berteman dengan Lily karena Lily orang kaya sedangkan aku orang miskin. Lily cuman jawab mau Key miskin ataupun kaya aku tetap berteman sama dia karena apa? Key orangnya engak munafik kaya lo semua.

"Kemarin lo dicari Rangga"aku langsung terhenyak. Rangga cari aku? Pipiku langsung saja memerah kayak tomat astaga rasanya aku pengen terbang keluar angkasa.

"Ciecie Bulshing nih"Lily menoel-noel pipiku dengan jarinya.

"Engak"balasku sambil berlari meninggalkan Lily.

"Tungguin gue woy"Lily meneriaki namaku tapi aku tidak memperdulikannya aku terus berlari sambil menundukkan kepalaku aku tidak berani mengangkat wajahku yg masih memerah kayak tomat. Aku memang menyukai Rangga dari kelas 10 sampai saat ini tapi aku tidak pernah mengatakan perasaan ku padanya karena aku sadar diri siapa aku siapa dia. Aku hanya anak dari orang miskin yang bisa sekolah di sekolah Sma Garuda karena biaya siswa sedangkan dia anak orang kaya sekaligus ketua osis di sekolah ini yg mempunyai banyak fans bisa-bisa aku mati ditangan fansnya kalo aku mengutarakan perasaan aku ini.

Bugh!

Aku merasakan aku menabrak dada bidang seseorang dengan perasaan gugup aku mengangkat kepalaku betapa kagetnya aku ketika aku melihat Andre kakak kelas yg mempunyai lesung pipit yg membuat dirinya semakin tampan ketika tersenyum. Tapi tunggu dulu aku mencium bau farfum yg aku kenal astaga ini kan bau farfum orang yg sudah menculik ku tapi kenapa farfum ini baunya bukan hanya satu orang saja. Tapi dari empat orang dengan bau farfum yg sama.

Bersambung.........










Penasaran siapa yang culik Key? Yuk ikutin terus ceritanya yah. Jangan lupa add aku dan vote yah lope you💞

Keyla 𝙴𝚗𝚍✔️Where stories live. Discover now