X. Kabur

9.9K 762 8
                                    

   "Eh udah siap aja."

   Andini hanya tersenyum kecut melihat kehadiran Rangga yang lagi-lagi membuat nya jengkel bukan main. Lihat saja, malam ini Rangga berpakaian ala pemuda Korea dengan hoodie yang oversize dan celana ripped jeans

   "Apa sih dah tua masih banyak gaya," umpat Andini dengan pelan tapi masih bisa di dengar Rangga. Rangga hanya tersenyum tipis lalu membuka kan pintu mobil untuk Andini, rencana nya malam ini mereka berdua akan menonton bioskop. 

  Meskipun Andini malas untuk menonton film bersama Rangga, tapi daripada ia berada di rumah dan akan di suruh-suruh oleh kedua kakak nya yang kebetulan sedang di rumah, lebih baik Andini pergi bersama Rangga.

  "Kamu—"

   "Diem! Gak kedengeran nih live streaming nya!" Ketus Andini seketika membuat Rangga diam seribu bahasa. Padahal sebenarnya Andini sedang tidak menonton live streaming, ia hanya berbohong agar Rangga tidak banyak bicara.

  "Kamu kebiasaan deh kalau saya mau ngomong suka motong!" Gerutu Rangga ikut kesal ketika mengetahui Andini berbohong. Andini hanya mendelik tajam kearah Rangga dengan malas. 

   "Ya suka-suka aku lah," jawab Andini namun Rangga tak merespon.

    Sampai di bioskop, Andini langsung turun dari mobil tanpa menunggu Rangga. Alhasil Rangga kewalahan dan ikut segera mengejar Andini. Sungguh, mengajak Andini jalan berdua bersama nya seperti berjalan bersama angin. Kemana saja pergi nya sesuka hati nya.

  "Andini itu sifatnya emang childish, atau ini sengaja dibuat-buat supaya aku berhenti ngejar dia?" Batin Rangga mengikuti Andini dari belakang. Andini bukan lah childish atau kekanak-kanakan, tapi inilah Andini. Ia akan mengeluarkan topeng nya jika berdampingan dengan orang yang tidak ia sukai.

  "Kamu mau nonton apa?" Tanya Rangga.

  "Slender man," jawab Andini singkat. Rangga mengeryitkan dahi mendengar jawaban Andini yang lebih memilih nonton film horor.

  "Kenapa? Takut?" Tanya Andini.

  Enggak lah! Yaudah kamu pesen sana," jawab Rangga. Andini hanya tersenyum bangga atas penderitaan Rangga yang sebenarnya takit untuk menonton hal-hal seram.

~~~

   Film sudah hampir tiga puluh menit di putar, suasana dalam bioskop sepi dan terkadang ada suara jeritan penonton yang kaget dengan beberapa adegan kemunculan hantu nya. Sama hal nya seperti Rangga. Ia tak kuasa menahan ketakutan sampai-sampai kedua tangan nya menutup wajah nya.

  "Sialan. Ngapain coba aku sok-sok an berani nonton ginian coba!" Batin Rangga. Andini yang menyadari tingkah Rangga yang ketakutan telah membuat sebuah ide.

  "Takut ya?" Tanya Andini memancing reaksi Rangga.

  "Ah? Ya eng—ngga lah!" Jawab Rangga terbata-bata. Andini hanya mengangguk lalu menggenggam tangan Rangga yang membuat si empu nya terkejut bukan main.

   "Kalau gitu aku ke kamar mandi dulu ya. Kebelet," ucap Andini. Sontak tangan Rangga langsung menahan tangan Andini yang hendak beranjak dari kursi.

    "Tahan sebentar ya. Dikit lagi kan film nya mau selesai," gumam Rangga.

   "Kan bahaya kalo di tahan-tahan. Kalo aku kaget terus ngompol gimana? Mau tanggung jawab?" Tanya Andini. Dengan terpaksa Rangga membiarkan Andini pergi sendirian ke kamar mandi sementara ia harus menonton film macam ini sendirian.

  Keluar dari bioskop, Andini memang benar pergi ke kamar mandi. Tapi, Andini hanya ingin Rangga tersiksa dengan menonton film horor sementara dirinya akan kabur.

  "Makan tuh film setan," umpat Andini sambil memoleskan liptint di bibir nya. 

  Saat tengah sibuk merias, tiba-tiba seorang wanita keluar dari dalam toilet. Berpakaian muslim mengenakan pashmina berwarna coklat yang sangat elegan. Bahkan Andini sempat insecure melihat nya.

  "Buseet. Cakep bener tuh cewek cuma pake pashmina di sangkutin ke pundak. Kalo gue yang pake nya pasti lain cerita," gerutu Andini sendirian. Sementara Rangga dibuat panas dingin ditinggal sendirian oleh Andini yang tak kunjung kembali ke dalam bioskop.

  "Si Andini bener gila! Sengaja ninggalin aku sendirian dan percaya aja gitu sama omongan nya. Sial!" 



 To be continue

Haloo! Lama gak muncul nih. Sebenernya mau launching cerita baru yang masih tentang abang tentara tapi lebih banyak mengandung bawang sih, kira-kira pada mau baca gak? Terima kasih sudah membaca dan see youu



Kecantol Mas Akpol  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang