XII. Mas Akpol

10.2K 760 6
                                    

  "Kita pernah ketemu bukan?" 

  Wanita itu mengikat rambut nya dengan sebuah karet sehingga membuat Bharata terkejut karena sosok wanita yang tepat berada di samping nya ini adalah wanita yang membuat ia kesal setengah mati sekaligus wanita yang ia cari-cari.

  "Kan ketemu lagi kan," timpal Andini sambil tersenyum lebar. Bharata hanya bisa terdiam terkejut karena antara kesal dan bahagia bercampur di dalam hatinya.

  "Saya mau nanya, kenapa tingkah kamu tuh selalu nyebelin!?" Tanya Bharata dengan pipi merona, meskipun ada rasa kesal hinggap di benak nya tapi entah mengapa ia lebih merasa bahagia di dekat Andini. Bukan nya menjawab pertanyaan Bharata, Andini hanya cengengesan seperti anak kecil.

  "Oh ya. Tumben pak Polisi mumet gitu wajah nya," ujar Andini.

  "Saya masih mending cuma mumet. Lah kamu ngapain berdiri di tengah jalan? Mau bunuh diri?" Tanya Bharata. Lagi-lagi Andini hanya tersenyum yang membuat Bharata kembali kesal karena tingkah Andini.

  "Kita senasib ya pak," lirih Andini dengan raut wajah agak murung. Berbeda dengan yang tadi ia tunjuk kan kepada Bharata.

   "Tiba-tiba murung? Berarti bener dia ada masalah," batin Bharata.

  "Memang masalah mu apa?" Tanya Bharata. Andini pun menghela napas panjang, meskipun Bharata adalah orang asing bagi nya tapi entah mengapa Andini memiliki kepercayaan kepada Bharata.

  "Itu lho soal jodoh-jodohan pak Pol. Keluarga saya tuh kalo anak nya udah injek umur dua puluh duaan itu mesti kudu di jodohin biar gak ketuaan pas nikah nanti," papar Andini. Bharata terdiam merenung, ternyata wanita yang ia nantikan akan di jodohkan oleh orang lain. 

  Kesal, kecewa dan sedih berkecamuk di hati Bharata. Bagaimana bisa wanita ini akan meninggalkan dirinya yang dari awal bertemu pada saat kena tilang dulu membuat hati nya berbunga-bunga. Tanpa Bharata sadari, ia cemburu kepada orang asing yang bahkan dirinya sendiri tidak mengenal nya.

  "Jadi kamu mau di jodohin gitu?" Ucap Bharata yang diangguk kan oleh Andini. 

   "Tapi masalah nya saya gak punya perasaan apa-apa sama calon nya itu! Karena keluarga si calon nya itu dari militer, bapak nya saja jendral bintang satu. Padahal kan zaman udah modern, masa jodoh-jodohan gitu masih ada?" 

  Bharata diam tak menggubris ucapan Andini, ingatan nya kembali kepada saat ia pesiar dan bertemu dengan Andini di sebuah kafe. Hanya saja saat itu Andini makan bersama pria yang tak lain adalah Rangga, calon suami nya. 

  Dan sekarang Bharata ingat bahwa pria yang mendampingi Andini pada saat itu adalah calon pendamping hidup Andini. 

   "Cowok yang bareng sama dia di kafe itu. Kenapa aku gak terima ya? Ini perasaan ku yang gak terima liat dia sama cowok lain? Ini cinta? Tapi aku masih punya pacar, kenapa aku jatuh cinta lagi sama wanita lain?" Monolog Bharata yang membuat Andini kebingungan karena Bharata berbicara sendiri.

  "Pak? Pak Pol!" Panggil Andini.

  "Ah ya? Apa?" Tanya Bharata sedikit terkejut.

  "Kayak orang kurang waras aja ngomong sendiri. Mbok yo punya masalah tuh ceritain, jangan di pendem. Nanti kalo sampe depresi kan lain cerita," gerutu Andini. Bharata hanya tersenyum simpul, ia bingung harus menceritakan Almira kepada Andini yang bukan siapa-siapa nya.

  "Ah lain kali saja. Oh ya, saya boleh minta nomor telepon kamu?" Ucap Bharata langsung membuat Andini terkejut sekaligus tersipu malu. 

  "Mau mutualan gitu?" Tanya Andini. Bharata mengangguk sambil tersenyum tipis.

   Andini dan Bharata pun saling bertukar nomor telepon. Masing-masing menamai kontak dengan nama yang unik, Bharata menamai kontak Andini dengan nama 'Mbak rese' sementara Andini menamai kontak Bharata dengan nama 'Mas Akpol'. 

  "Kamu berjodoh sama aku saja lah. Tenang-tenang mungkin hati ku..."



To Be Continue


Haloo!! Wih pada seneng gak Kecantol Mas Akpol update lagi?? Pasti seneng lah. Untuk cerita yang lagi dalam proses publish sebenernya udah siap, tapi cover nya kurang mendukung. Cerita yang menarik harus disertai cover yang menarik dong, ya gak? Terima kasih sudah membaca dan see youuu

Kecantol Mas Akpol  [END]Where stories live. Discover now