XIX. Kalimantan Utara

7.3K 577 18
                                    

  📍Note : Bagian Latsitarda nya gak akan aku ceritain panjang lebar, karena alur utama ini kan ke arah Andini sama Bharata ok? Terima kasih, enjoy reading ♡


  Pagi ini adalah pagi pertama bagi Bharata dan seluruh taruna praja menginjakan kaki di Kalimantan Utara untuk melaksanakan Latsitardanus. Bharata sendiri berada di satlat Elang yang berlokasi di kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

  Bharata pun berjalan-jalan sebentar untuk menikmati pemandangan indah disana. Tak jarang Bharata pun memotret nya dan ada sebagian foto nya yang ia berikan secara khusus kepada Andini sebagai pelepas rindu.

   "Nanti malam kalau sudah beres kegiatan aku telepon dia," monolog Bharata sambil tersenyum lebar. Meskipun Andini sudah bercerita tentang perjodohan nya kian mendekat, tapi Bharata tidak gentar untuk segera mendapatkan hati Andini. 

   Singkat nya begini saja, selama janur kuning belum melengkung masih bisa kutikung. Itulah yang sekarang ada di benak Bharata agar semakin semangat mendapatkan Andini.

  ~~~

    Sementara sore ini Andini baru saja selesai mengikuti mata kuliah dan berencana akan main sebentar bersama teman-teman nya di sebuah pusat perbelanjaan. Ia juga merasa bahagia sekali karena baru pertama kalinya Andini diberikan uang jajan yang cukup lumayan untuk seorang mahasiswi dari kakak pertama nya, Gilang. 

  "Dini!!" Andini pun menengok kepada seseorang yang memanggil namanya barusan.

   "Eh lu pada ternyata. Mana Erin?" Tanya Andini kepada dua sahabat nya yaitu Indah dan Mustika. 

  "Erin tuh barusan ngomong kalo dia gak bisa jalan bareng kita. Katanya sih dia mau ikut pacarnya beli motor baru," jawab Indah. Andini hanya menggelengkan kepala nya karena Erin terlalu fokus menghabiskan waktu bersama kekasih nya dibanding dengan sahabat-sahabat nya.

  "Dia sekarang banyak berubah gak sih? Semenjak pacaran sama orang Pemda itu Erin jadi sering habisin waktu bareng pacar nya, jalan-jalan sama pacar nya lah. Susah betul sekarang ngajak nongkrong si Erin," gerutu Andini.

  "Ya namanya juga orang lagi dimabuk cinta, Din. Lo juga kalo punya pacar bakal gitu lah! Lupa sama sahabat sendiri," ujar Mustika. Andini pun langsung merangkul kedua sahabat nya itu dengan erat.

  "Gue gak bakal lupa lah sama kalian berdua. Meskipun kalian pada sableng tapi gue tetep sayang sama kalian," ucap Andini. Mereka bertiga pun tertawa bersama sambil berjalan melewati koridor kampus.  

  Sampai di tempat parkir, Andini menyalakan motor nya sementara Indah menumpang di motor Mustika. Ya inilah yang membuat Andini agak dongkol ketika Erin tidak ada. Ia harus membawa motor sendiri tanpa ada boncengan di belakang nya, Indah sendiri bukan tidak mau naik motor Andini tapi entah mengapa ia merasa gugup ketika Andini lewat di jalanan, banyak sekali pengendara lain yang menoleh ke arah mereka.

  Sampai ditempat tujuan, Andini segera mengambil kertas parkir dan menyimpan nya dengan aman di dompet. Karena kertas parkir adalah kertas yang dianggap sepele tapi kalau hilang maka harus jadi penghuni parkiran.

  "Kita mau beli apa nih?" Tanya Mustika. 

  "Ya jalan-jalan ajalah dulu," jawab Andini singkat.

   Mereka bertiga pun berjalan-jalan menyusuri tiap lantai mall hingga akhirnya mereka bertiga naik eskalator menuju lantai tiga. Baru saja sampai di lantai tiga, Andini langsung terpikat melihat sebuah tas selempang berwarna putih yang elegan disebuah etalase toko.

  "Gue kesana dulu ya mau liat-liat tas," pamit Andini.

  "Jangan lama-lama!" Teriak Indah dan Andini hanya melambaikan tangan.

Kecantol Mas Akpol  [END]Where stories live. Discover now