XXII. Rangga

6.2K 494 9
                                    

  Andini masih mengenang hari bahagia nya bersama Bharata meskipun sudah seminggu semenjak ia jadian dengan Bharata. Sambil menatap langit-langit kamar nya, Andini senyum-senyum sendiri karena bagaimanapun juga Bharata adalah pujaan hati Andini. 

  "Ya ampun baru disenyumin aja udah mikir weton anak nanti. Lembek bener dah ini hati," monolog Andini. 

  Andini langsung guling-guling tak karuan di atas kasur nya karena pikiran nya berkelana kesana kesini. Sampai-sampai Andini tidak tahu kalau kakak nya Gilang tengah berdiri tepat disamping nya sambil menggelengkan kepala.

   "Kamu kenapa sih?" Tanya Gilang yang mengejutkan Andini.

   "Eng——enggak kenapa-napa k——kok..." jawab Andini terbata-bata. Apakah Gilang sempat mendengar ucapan Andini sebelum nya?

   "Ng—ngapain disini bang?" Tanya Andini mengalihkan pembicaraan. Gilang hanya menggelengkan kepala lalu duduk di samping Andini.

   "Kamu cepet turun deh ke bawah, jangan lupa juga ganti baju. Ada yang nungguin kamu tuh," ucap Gilang sambil beranjak dari ranjang dan meninggalkan Andini yang tengah kebingungan.

   "Emang siapa sih?"

   Andini pun keluar dari kamar secara diam-diam untuk melihat siapa yang bertamu di rumah nya. Ini untuk memastikan outfit yang akan ia pakai sesuai dengan tamu yang datang ke rumah nya. Secara perlahan Andini menuruni anak tangga dengan hati-hati lalu mengintip dibalik celah tembok.

   "Waduh! Kukira Bharata ternyata kecoak," umpat Andini ketika melihat yang bertamu ke rumah nya itu adalah Rangga. Andini segera bersembunyi lagi dibalik tembok dan memikirkan ide untuk mengusir Rangga dari rumah nya.

  "Kayak nya gue punya ide!"


  ~~~


     "Iya bu. Sudah lama saya enggak ngajak jalan Andini semenjak banyak kegiatan baru di batalyon," ujar Rangga sambil tersenyum.

   "Bagus kalau begitu. Tapi ini Andini belum juga turun ya? Gilang, kamu sudah kasih tau Andini kan?"

  "Udah bu. Mungkin masih dandan," jawab Gilang cepat. Tak lama berselang Andini datang dengan sumringah sampai-sampai semua orang terkejut karena Andini.

  "Eh kang mas Rangga datang. Udah lama mas?" Tanya Andini.

  Yang membuat semua orang terkejut bukan karena ucapan Andini yang berubah menjadi ramah, tapi karena penampilan Andini yang dimana rambut acak-acakan seperti orang gila, baju kebesaran dan memakai kaos kaki yang berbeda sebelah.

   "Andini??" Lirih Rangga kebingungan. Andini tersenyum lebar lalu duduk di sebelah Rangga.

  "Andini! Kamu apa-apaan sih!?" Bentak ibunya yang bingung sekaligus marah karena tingkah Andini yang benar-benar diluar dugaan.

  "Inilah cara gue bu buat ngusir nih kecoak," batin Andini.

  "Katanya kang mas Rangga ngajak jalan? Andini ayo aja tapi gak tau kenapa nih rambut gak bisa disisirin. Jadinya acak-acakan gini deh kayak hati," ucap Andini dengan tingkat kepercayaan diri yang seratus persen.

  "Ahaha saya ke--kesini cu--cuma main karena udah lama enggak kesini. Ya udah ya saya pamit," ujar Rangga terburu-buru. Ibunda Andini tentu kebingungan dengan Rangga yang langsung pulang begitu saja dan taktik ini berhasil mengusir Rangga tanpa harus keluar suara banyak.

   "Eh nak Rangga!!" Panggil ibunda Andini.

   "Andini! Cepet kejar Rangga! Kamu ini kenapa sih sama Rangga sampe segitu nya! Cepet kejar!"

  Andini hanya menghela napas lalu berjalan santai untuk mengejar Rangga yang sudah di luar gerbang rumah Andini.

  "Eh eh tunggu!" Teriak Andini. Rangga pun berhenti lalu menoleh kearah Andini.

  "Mulai detik ini jangan berani main kesini ya! Sekarang udah ada yang lebih berhak main ke sini yaitu siapa? Ya tentu pacar ku. Paham kan?" Terang Andini yang langsung membuat Rangga membulatkan kedua mata nya.

   "Gimana tentang perjodohan ini nanti nya!?" Tanya Rangga.

  "Ya gajadi lah. Gitu aja gak tau," jawab Andini dengan enteng.

    Rangga langsung berbalik badan tanpa sepatah katapun ia segera menyalakan motor secepatnya dan pergi dari rumah Andini yang membuat nya kesal sekaligus patah hati. Sementara Andini tertawa terbahak-bahak melihat Rangga yang langsung pergi begitu saja.

   "Mampus lu," umpat Andini sambil tersenyum lalu berjalan kedalam rumah nya. Andini berharap agar ibunya segera membatalkan perjodohan tak jelas ini karena Bharata lah yang sudah jelas akan menjadi menantu ibunya, bukan Rangga.


   


   To Be Continue


Haloooo!!! Udah lama gak jumpa nih. Sebenernya kalian kesel gak sih sama karakter Rangga itu? Gak tau kenapa pas mau bikin adegan Rangga yang bisa bikin kalian kesel gitu jadi gak tega T_T coa deh kalian komen apa menurut kalian karakter Rangga tuh bikin kesel gak? Terima kasih sudah membaca dan see youuu


Kecantol Mas Akpol  [END]Where stories live. Discover now