XXI. Sebuah kejutan

6.4K 534 21
                                    

📍Note : Ini sengaja aku unpub karena aku habis baca lagi Tentara Wanita dan lupa kalo Kecantol Mas Akpol tuh ya di Akpol. Maaf ya buat kalian semua kebingungan🙏 habis baca TW dan up malem" tuh ternyata bikin gak konsen, sekali lagi aku minta maaf ya🙏 dan kalau ada typo lagi tolong komen nya ya, itu sangat membantu aku, makasih🥰

Dua minggu telah berlalu, para taruna telah menuntaskan kegiatan Latsitardanus di provinsi Kalimantan Utara. Dan di sore ini para taruna akan melaksanakan malam akrab beserta pasangan nya masing-masing.

"Yakin nih mau sama dia aja? Ada Zulfikar lho," goda Dimas. Bharata hanya tersenyum malu dan kembali membereskan meja.

"Alaah jawab saja, Bhat!"

"Kalo iya kenapa?" Tanya Bharata. Otomatis Bharata disoraki oleh teman-teman nya dan kebetulan ada Zulfikar melintas sambil membawa kain putih untuk menghias meja agar lebih indah.

"Diam kau, Mas! Ada si Zulfikar tuh lagi bagiin kain. Nanti kedengeran mati kita," bisik Tara kepada Dimas. Bharata yang mendengar obrolan mereka berdua langsung melirik kearah Zulfikar dan kebetulan Zulfikar memang menatap mereka bertiga.

Zulfikar segera pergi menuju meja lain sementara meja sekitaran Bharata dilewati oleh nya. Bharata yang melihat nya hanya bisa tersenyum kecut melihat nya. Zulfikar mungkin sedang kesal kepadanya karena ia tahu bahwa Bharata pasti akan mengajak wanita lain yang tentu bukan adiknya, Almira.

"Tega banget sih dinosaurus item itu lewatin meja kita, padahal kan... Ah masa bodo lah!" Gerutu Tara sembari melengos pergi untuk membawa kain yang seperti Zulfikar bagikan. Bharata dan Dimas hanya menggelengkan kepala melihat Tara yang ikut kesal karena perilaku Zulfikar dan segera menyelesaikan tugas nya.

~~~

Ini kali pertama bagi Andini menghadiri acara malam akrab taruna Akademi Kepolisian. Seumur hidup nya ia belum pernah merasakan bagaimana menjadi seorang 'rekanita dadakan' seperti ini. Ia pun bersama rekanita lain turun dari bus Akademi yang memang sengaja menjemput para rekanita, dan ternyata para taruna Akpol yang gagah-gagah sudah menunggu kedatangan tuan putri untuk menemani sang pangeran malam ini.

Andini langsung grogi melihat para taruna tampan nan gagah satu persatu menuntun tangan kekasih nya masing-masing. Sedangkan Andini turun tanpa digenggam oleh Bharata yang entah kemana pergi nya. Padahal Andini sudah berdandan semaksimal mungkin, bahkan Andini yang tak suka pakai dress pun kali ini memakai dress selutut berwarna merah muda dengan brukat yang semakin memperindah tampilan nya.

"Itu si pak Pol kemana sih? Dia beneran ngajak atau cuma boongan?" Batin Andini bertanya-tanya. Kesal menunggu dan malu karena celingak-celinguk sendirian, akhirnya Andini duduk di bangku halaman luar aula.

Langit mulai gelap, sebagian rekanita dan taruna sudah masuk kedalam aula. Tinggal beberapa orang taruna yang berada di luar tengah mengobrol, mungkin mereka belum memiliki kekasih. Andini ragu untuk ikut masuk kedalam aula karena ia sendirian, tidak ditemani oleh mas taruna nya.

"Dek, pasangan nya kemana?" Tanya salah satu taruna yang berada di luar bersama Andini. Andini langsung gugup ketika pertanyaan yang sudah ia duga menghampiri nya.

"Eng-gak tau mas..." jawab Andini polos.

"Memang pasangan adek siapa namanya? Mungkin kami bisa bantu?"

"Kalo gak salah namanya Bharata deh," ucap Andini. Taruna-taruna itu berpikir sejenak dan mereka tampak kebingungan dengan kehadiran Andini.

Kecantol Mas Akpol  [END]Where stories live. Discover now