Two

3.8K 225 10
                                    

Haii kamuuu ....

Iya kamu yang lagi baca story ini.

Jangan lupa makan yaa, author takut kalian sakit. :*

Jaga kesehatan ya Reciiii semuaa :*

Skuy scroll down ⬇️

Happy Reading.

~~~~~

Perlahan langkah mulai menguntai.
Mengayun lengan dengan diiringi tekat.
Maksud hati agar diri tak lagi terikat.

Nyatanya semua memang sulit dilewati.
Namun apalah arti jika niat hanya sekedar semu ...

Jiwa dingin yang pernah menghangat.
Perlahan kembali berubah seperti kutub.

Menutup rapat dinding hati yang senantiasa terbuka.
Terbangun kokoh dengan kunci yang menjaganya.

Siapa yang tau, seperti apa bentuk pertahanan yang ia buat.
Entahlah, namun rasanya itu terlalu kuat.

~~~~~

Al menguap setelah membuka matanya di waktu yang menunjukkan pukul 6:15

"Hoammh." Perlahan bola matanya melirik kearah jam yang bertengger didinding kamarnya.

"Terlalu pagi untuk waktu weekend." Rutuknya dalam hati.

Namun bukannya melanjutkan untuk kembali tidur, Al justru bangun dari kasurnya menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi.

Setelah itu ia beranjak untuk mengganti pakaiannya dengan outfit olahraga dengan warna serba hitam keluaran dari brand yang identik dengan tiga garis, kecuali sepatunya yang berwarna putih.

Sejenak ia berkaca didepan meja riasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejenak ia berkaca didepan meja riasnya.

"Hmm ayo olahraga Al." Ia berbicara pada dirinya sendiri didepan cermin lalu mengenakan topinya yang juga berwarna hitam dengan isinial A.

Langkah kaki jenjang Al menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Sebelum menuju garasi untuk mengeluarkan sepedanya, ia lebih dulu berjalan kedapur untuk mengambil botol tumblr lalu mengisinya dengan air putih.


"Pagi om Adit, pagi pak Ian." Sapanya pada driver dan satpam yang menjaga rumahnya.

"Pagi non Al, udah rapi aja nih." Sahut om Adit.

"Mau sepedaan ya non?." Tebak pak Ian dengan tepat sasaran.

"Hehe bener banget, yaudah Al tinggal dulu ya." Jawab Al yang langsung mengambil sepedanya lalu mengayuh keluar dari halaman rumahnya.

"Coba aja lagi di Kalimantan, pasti banyak yang bisa disapa. Disini mah gada yang ku kenal hmm." Ucapnya pelan sambil terus mengayuh sepedanya.

30 menit berlalu, sudah beberapa kali ia memutari komplek hingga kayuhan Al berhenti saat mendengar suara seseorang memanggil namanya.

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang