Eight

2.4K 200 8
                                    

Halo Recii semuaaa.

Gimana kabarnya hari ini?.

Masih semangat puasa? Harus dong yaa.

Apalagi sambil ditemenin story dari pandaciban ehee.

Yaudah skuy lah baca.

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Titik temu kadang menjadi penentu.

Tentang arah kemana hati menuju.

Namun tak jarang ...

Bukan tempat hangat yang didapat.

Tapi kondisi ruang yang nampak pekat.

~~~~~

Al masih terkejut dengan apa yang layar ponselnya tampilkan.

Awalnya Al pun tidak menyangka dan tidak berharap pula untuk di follback.

Pikirnya mengikuti akun Rene untuk sekedar melihat postingannya saja sudah cukup.

Layar berubah menampilkan kolom chat di ig dengan Rene. Jarinya tergerak mengetik ucapan terima kasih untuk sekedar basa - basi saja.

Namun belum sempat mengirim, muncul notif yang memberi tahu bahwa ada telpon masuk.

"Iyaa?." Ucap Al lebih dulu saat ponselnya sudah terletak sempurna ditelinga.

"Kamu dimana? Aku kangen." Ucap Fern to the point.

Entah sejak kapan wanita itu memanggil Al dengan sebutan aku, kamu.

"Dirumah lah, ngapain juga diluar jam segini." Jawab Al sambil melirik jam didinding yang menunjukkan pukul 12 malam.

"Aku boleh kerumah gak? Please." Terdengar suara dengan nada memohon diseberang sana.

"Enggak ah, gue mau tidur tau."

"Bentaaarr ajaa, yah yahh." Bujuk Fern lagi.

"Ngapain sih yaampun."

"Pokoknya bentar aja yah, please aku otw sekarang, bye." Telpon pun dimatikan secara sepihak.

"Ada-ada aja sih ni cewek, orang mau tidur juga." Gerutu Al lalu menutup mulutnya karna menguap.

~~~~~

30 menit kemudian, walkie - talkie yang stand by dimeja Al pun berbunyi menyampaikan suara dari satpam dirumahnya.

"Permisi non Allena, ini ada temennya dateng, katanya udah ada janji."

Al yang mendengar pun mengambil WT dan menjawabnya.

"Suruh masuk aja pak." Ucap Al memencet tombol untuk menjawab lalu bergegas keluar dari kamarnya.

Al turun lalu membuka pintu rumahnya dan mendapati Fern sudah berdiri disana dengan wajah yang murung.

"Al ...." Ucapnya lirih.

Tiba-tiba saja Fern langsung memeluk tubuh Al dan meneteskan air mata.

Sayup telinga Al mendengar suara isak dibalik pelukannya.

"Lo kenapa?." Tanya Al lembut.

Fern melepaskan pelukan lalu menatap mata Al.

Ia menggeleng pelan tanpa menjawab pertanyaan Al.

"Lo lagi ada masalah ya? Yuk masuk dulu."

Al langsung menarik tangan Fern menuju kamar dan menyuruhnya untuk duduk.

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang