Four

2.9K 188 13
                                    

Tumben banget nih up nya cepet. :v

Gitu gak mikirnya? Iya kan? Atau enggak ya? Hmm yaudah gapapa.

Author kalian ini emang suka gaje jadi maklumin aja yaa wkwk.

Gih baca ...

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Saat semua orang sudah asik terlelap.

Ada perasaan rindu di separuh malam yang sepi.

Langit menangis seakan menemani sekeling hati yang sunyi.

Dan tangisan itu menghidupkan semula setiap rasa yang pernah mati.

~~~~~

Malam semakin naik, namun dua insan yang tadi pergi bersama menghabiskan waktu dikaraoke belum terlihat tanda - tanda ingin pulang.

"Lo kenapa? Ngantuk?." Tanya Al yang meletakkan microphone diatas meja karna sudah lelah bernyanyi.

"Enggak, gue cuma seneng aja nyium aroma parfum lo." Jawab Fern yang membuka matanya.

"Oh gitu." Al sedikit terkekeh karna jawaban Fern.

"Gue boleh peluk lo gak?." Lagi - lagi pertanyaan Fern membuat Al  mengernyitkan kening.

Wanita ini sepertinya memang hobi bertanya akan hal seperti itu.

"Lo masih kedinginan?."

Fern mengangguk dengan menampilkan smile eyesnya yang membuat Al merasa gemas.

"Yaampun manis banget sih ni cewek." Puji Al dalam hati.

"Yaudah sini." Al merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Fern.

Fern pun langsung memeluk Al dengan posisi hidung persis menyentuh kulit leher Al.

Al sedikit menahan geli karna hembusan nafas Fern.

Perlahan Al merasakan bahwa Fern mulai menciumi lehernya lalu beralih mencium rahang dan pipi sebelah kiri.

Al membelalakkan matanya pertanda bahwa ia terkejut dengan perlakuan Fern.

"Fern, Lo ngapa..."

Cupp

Tiba-tiba saja Fern langsung mengecup bibir Al dan melumatnya dengan lembut.

Al tidak menolak namun sebenarnya juga ada rasa tidak ingin, ia cukup terkejut hingga membuat Al hanya membiarkan Fern melumat bibirnya tanpa berniat untuk membalas.

Fern melepaskan lumatan karna menyadari kekhilafannya.

"Ma-maaf Al, gue kelepasan. Maafin gue, sumpah gue gak sengaja." Fern terlihat panik menjelaskan pada Al, ia takut bahwa Al akan menjauhinya karna sudah lancang.

Beberapa detik Al mengerjapkan matanya untuk meredakan shock lalu mulai merasa tenang.

"Udah gapapa, anggap aja gapernah terjadi." Jawab Al dengan senyuman tipisnya.

"Kita pulang aja yuk, besok gue ada kelas pagi." Ucap Al lagi yang diiyakan oleh Fern.

Sesampainya dirumah Al membuka ponsel dan mendapati chat dari Fern yang masih sibuk meminta maaf.

"Hadehh ni cewek, udah dibilang anggap aja gapernah terjadi masiihhhh aja repot." Al menggeleng heran.

"Gue maafin, udah yaa jangan dipikirin lagi. Gue ngantuk nih, tidur duluan ya bye." Balas Al yang langsung meletakkan ponselnya diatas meja.

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now