Thirty Four

1.8K 161 28
                                    

Well hello Reci sayang ... :*

Pada nungguin update yaa. :v

Eheheh, sorry yaa author publishnya sekarang gak nentu dikarenakan banyak hal-hal yang tidak bisa diprediksi.

Scroll down ⬇️

Happy Reading. :*

~~~~~

Jika waktu bisa ku putar.

Ku harap pertemuan denganmu takkan pernah terjadi.

Bukan ku tak bersyukur bisa melihat bidadari.

Hanya saja aku tak siap jika setelah pertemuan harus diakhiri dengan kepergianmu.

- Alenna -

~~~~~

Sorot cahaya lampu dari berbagai gedung yang terlihat dari lantai paling atas menara Eiffel menjadi pemandangan yang menghiasi mata Al.

Sesekali ia melihat kearah jam tangan dipergelangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul 7:38 p.m.

"Huhh semoga dia mau dateng." Ucap Al pelan dengan nada harapan.

Semakin lama, waktu semakin naik. Selama itu pula tingkat kecemasan Al semakin bertambah.

Tak jarang ia berjalan mondar-mandir dan berpindah tempat duduk karna gelisah menunggu seseorang.

~~~~~

Ditempat berbeda Irene kini tengah melamun memikirkan tentang siapa yang mengiriminya surat.

"Aku perlu dateng gak ya? Takutnya orang ini cuma iseng." Ucapnya yang berdiri sambil mendongak keatas melihat megahnya menara.

Ya, Irene sebenarnya sudah berada ditempat tujuan yang diarahkan didalam surat, namun ia masih ragu untuk masuk.

"Pulang aja deh, lagian siapa dia sampe aku harus nemuin." Ucapnya dalam hati lalu berbalik.

Namun baru beberapa langkah Rene berbalik seketika ia berhenti karna panggilan suara dari seorang wanita yang bekerja untuk menjaga tiket di menara Eiffel.

"Excuse me, miss Irene." Langkahnya pelan mendekat kearah Rene.

"Yes?." Kening berkerut menandakan bahwa ia bingung.

"Mm sorry, this ticket is for you, there's someone waiting for you on the 3rd floor, let me take you to the intended place."

Mendengar ucapan dari wanita itu Irene pun mengikutinya untuk masuk kedalam lift meski hatinya dipenuhi rasa bingung namun ia juga penasaran.

Ting!.

Pintu lift terbuka menampilkan lantai 3 dari menara Eiffel yang tidak semua orang bisa mengunjunginya.

Sebuah tempat yang dibuat menjadi apartment dari sang perancang ini terlihat begitu elegan.

Setelah mengantarkan Rene wanita tersebut langsung berpamitan untuk kembali ketempatnya.

Ruangan ini indah, namun tampak sepi. Begitulah kiranya kesan pertama yang Rene dapatkan.

Kakinya melangkah untuk melihat setiap ukiran yang ada disana dengan hati yang selalu bertanya-tanya.

Hingga sebuah kertas yang terletak diatas meja makan membuatnya terhenti dan mengambil kertas tersebut.

"Forgive me, please."

"Ckk, siapa sih ini?!." Kesalnya dalam nada pelan.

"Whoever is in this room, please show yourself, stop playing around!." Ucapnya sedikit keras karna sudah tidak tahan dengan kemisteriusan ini.

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon