Twenty Eight

1.7K 151 0
                                    

Selamat malam Reci ...

Welkambekk to pandaciban's cenel wkwk.

Langsung aja yukk!.

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Tidak ada hal yang abadi.

Semua akan berakhir sesuai masanya.

Begitu pula sebuah kebersamaan.

Akan ada saat dimana salah satunya harus pergi.

Entah untuk sementara atau bahkan selamanya ...

~~~~~

Satu persatu pegawai yang bekerja dirumah Al berdiri dihalaman rumah untuk mengantar keberangkatannya.

Terlihat bi Asih mengusap air mata karna akan berpisah dengan Al yang sudah ia urus selama 3 tahun lebih ini.

"Jangan nangis dong bi." Ucap Al mendekat kearah bi Asih.

"Bibi sedih atuh non, biasanya kan tiap pagi bibi siapin sarapan, siapin semuanya terus sekarang non Al mau pergi jauh." Ucapnya pilu.

Al tersenyum tipis merasakan ketulusan bi Asih yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri.

"Al kan perginya juga buat belajar hehe, bibi baik-baik ya sama semuanya juga." Ucap Al berpesan pada semua pegawai rumahnya.

"Sayang, udah?." Papa bertanya dari dalam mobil.

"Iya pa udah." Jawab Al yang langsung masuk kedalam mobil dan segera menuju bandara.

Kali ini Al akan diantar oleh kedua orang tuanya untuk menuju negara dimana ia bisa kembali menimba ilmu.

Sepanjang perjalanan menuju bandara Al hanya diam memperhatikan jalan. Papa yang menyadari itupun menjadi heran.

"Kamu kenapa? Kok keliatannya murung gitu?."

"Mmh? Enggak ada apa-apa kok pah." Jawabnya masih betah melihat jalanan.

"Emang kapan sih anak papa bisa bohong?." Ucap papa lagi yang memang mengerti sikap Al.

"Bener deh pa, Al okay kok." Al mengedarkan senyuman yang terpaksa agar meyakinkan papanya.

"Iya yaudah kalo gitu." Ucap papa.

"Rene mana ya? Kok mama gak liat dia kerumah? Dia tau kan kamu mau berangkat?." Tiba-tiba pertanyaan mama membuat hati Al merasa perih.

"Nah iya, papa juga mau nanya itu padahal." Timpal papa.

"Dia lagi ada kerjaan pah, mah. Makanya gak kerumah." Jawab Al bohong.

~~~~~

Setibanya dibandara Al dan kedua orang tuanya disambut oleh empat staff yang akan membawa mereka ke lounge. Ini merupakan salah satu fasilitas yang di dapatkan karna memilih penerbangan first class.

Matanya tergerak melirik kearah jam tangan yang menunjukkan pukul 09:50 artinya 30 menit lagi Al akan segera pergi. Namun orang yang paling ia tunggu belum juga ada kabar.

Sesekali ia menoleh kebelakang berharap  Rene akan datang.

"Selamat pagi dengan Bapak Akmal Chandrawirasena, Ibu Raina dan Mbak Allena Putri Chandrawirasena betul ya?." Tanya seorang pramugari cantik dengan lembut.

"Iya betul." Jawab papa.

"Baik, penerbangan bapak dan keluarga akan siap dalam 20 menit lagi. Namun bapak bisa masuk kedalam pesawat sekarang." Lanjutnya masih dengan senyuman. 

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang