Fifteen

2.4K 178 13
                                    

Buah matang langsung dimakan.

Buah dimakan satu keranjang.

Selamat datang author ucapkan.

Untuk kalian para Reci tersayang.

Cakeeepppp ( telat oi ). :v

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Jangan kira apa yang tampak selalu benar.

Bisa jadi ia tampak karna ingin membuatmu berpikir.

Tidak ada yang salah dengan penglihatan.

Yang ada hanya kurang tepat dalam berasumsi.

~~~~~

Restoran steak yang terletak di kawasan Jaksel menjadi tujuan Al untuk mengajak Rene makan malam.

Nuansa nyaman dan mewah begitu kentara menyelimuti restoran tersebut.

"Selamat datang, silahkan duduk." Ucap pegawai restoran yang langsung menyapa dan membawa mereka menuju salah satu meja.

"Ini menu yang ada disini, silahkan dipilih." Ucapnya lagi dengan senyuman setelah memberikan list menu.

Selesai menyebutkan nama makanan yang diinginkan, pegawai itu pun pergi meninggalkan Al dan Rene.

"Ekhemm." Dehem Al pelan untuk mengusir rasa gugup yang menyerangnya.

Dengan stelan santai namun tetap memancarkan kesan anggun, ditambah rambut yang tergerai indah benar-benar membuat Rene semakin cantik.

"Lo u-udah baikan sama Vio belum?." Tanya Al.

Rene menjawab pertanyaan Al hanya dengan gelengan pelan.

"Gue bener-bener ngerasa bersalah karna kejadian ini." Ucap Al menghela nafas.

"Bukan salah lo kok." Ucap Rene menenangkan.

"Cuma ya mungkin dia lagi emosi, jadi bisa dengan gampang ngomong kayak gitu, nanti kalo udah reda juga baik lagi, maklumin aja." Lanjut Rene sambil menatap wajah Al.

Al tersenyum tipis karna perkataan Rene.

"Ternyata selain umur yang dewasa, pemikiran lo juga dewasa ya." Ucap Al lalu terkekeh pelan.

"Maksud lo?!." Rene memasang wajah galaknya yang membuat Al ciut seketika.

"Eheheh enggak, becanda kali. Jangan galak-galak, ntar gue jadi sayang." Ucap Al yang kembali membuat Rene menatap kearahnya dengan tajam.

"Peace." Ucap Al lagi sambil memperlihatkan dua jarinya.

Rene pun tersenyum karna melihat ekspresi Al.

"Sepi juga beberapa hari gak digangguin sama lo." Ucap Rene yang membuat Al mengerutkan keningnya.

Namun saat kerutan dikening Al berubah menjadi senyuman jail, Rene langsung buru-buru menarik ucapannya.

"Enggak, maksud gue hidup gue lebih tentram."

"Jadi lo juga kangen sama gue?." Tanya Al dengan tatapan matanya yang menggoda Rene.

"Gue gak kangen."

"Masa? Tadi lo bilang gitu."

"Mana ada ih."

"Iya barusan ih."

"Lo tuh ya emang nyeb ....."

Perdebatan Al dan Rene terpaksa berhenti karna waitress yang datang membawakan pesanan mereka.

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang