Thirty Six

1.8K 138 18
                                    

Hai Reci ...

Apa kabar semuanya?

Semoga kalian sehat selalu yaa, malam ini author mau nepatin janji untuk update lebih cepet hihi.

Author harap kalian semua seneng. :*

Yuk langsung baca!

Scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Tak ayal rindu memilin waktu.

Mengekang gerak menatap bayang.

Inginku bisa cepat bertemu.

Mengikis jarak menebar sayang.

Namun ...

Getir harapan menelan pahit.

Andai laut bisa ku arungi dalam satu menit.

Niscaya hadirku menghapus rindumu.

Apa yang bisa ku pinta pada bintang?.

Hanya berharap agar kau selalu senang.

Menunggu ragaku merengkuhmu.

Dalam buaian cinta yang tak semu.

~~~~~

Sudah tiga bulan lebih Al kembali menjalin hubungan LDR dengan Rene, selama itu mereka lewati dengan penuh suka.

Tidak ada pertengkaran maupun hal lain yang membuat mereka bersiteru.

Yang ada hanya ungkapan cinta dan rindu yang terdengar setiap hari.

Namun hari ini ada yang berbeda, senyuman manis yang kembali Rene dapatkan beberapa hari ini mulai menghilang.

Wajahnya sendu menandakan bahwa ia sedih dan merasa takut. Pasalnya Al tiga hari ini tidak memberikannya kabar.

Saat Rene menelpon Salsa pun ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Salsa hanya menjawab bahwa Al sedang sibuk bekerja, sehingga memang sulit untuk dihubungi.

Meski tidak puas akan jawaban tersebut, namun Rene bersikap seolah ia memakluminya.

"Sayang ...
Kamu ngapain sih? Dulu kamu ngilang karna khianatin aku, tapi sekarang karna apa?".

Lirih Rene sambil memeluk lututnya diatas kasur sambil menangis.

"Kalau emang udah gak cinta sama aku, tolong bilang, jangan biarin aku nunggu sendiri kayak gini." Lanjutnya dalam isak tangis.

"Bahkan chat dari aku cuma kamu read doang." Sambung Rene dalam hati setelah melihat ponselnya dan memeriksa apakah Al membalas pesannya atau tidak.

Ting nung ...

Suara bell yang baru saja terdengar membungkam sedihnya. 

Air mata yang tadi mengalir deras dipipi seketika Rene hapus dengan tergesa-gesa lalu berjalan kearah pintu apartnya.

"Excusez-moi mademoiselle, voici de la nourriture pour vous."
( permisi nona, ini ada makanan untukmu ).
Ucap seorang kurir yang menenteng beberapa bag makanan.

"Je n'ai pas commandé de nourriture."
( Aku tidak memesan makanan ).
Sahut Rene dengan wajah yang kebingungan.

"Mais l'adresse est clairement écrite ici, il vous suffit de l'accepter mademoiselle, la nourriture est déjà payée."
( Tapi alamatnya jelas tertulis di sini, anda hanya perlu menerimanya nona, makanannya sudah dibayar. )

"DOMINO II" [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now