📖Bagian_08

7.1K 935 44
                                    

MARK mengerang ketika bangun dari tidurnya, tidurnya tadi malam terasa sangat nyenyak sekali, terasa lebih hangat dan nyaman. Mark membuka matanya pelan, saat bola mata itu terbuka sempurna, hal pertama yang dia tangkap adalah wajah Haechan yang sedang terpejam menghadap dirinya. Haechan sedang tidur mendekap perutnya, tangannya dijadikan batal oleh Haechan, namun bukannya marah. Mark merasa sangat senang.

 Mark merasa sangat senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DEG

DEG

DEG

Jantung Mark berdegup kencang ketika Haechan mengeratkan pelukannya. Mark sangat menikmati pemandangan pagi ini, ia pandang lamat-lamat muka Haechan yang berada di depan dirinya, ternyata ia baru sadar jika Haechan memiliki tahi lalat pada pipi dan lehernya. Seperti membentuk rasi bintang.

Mark menelan ludahnya kasar.

Bagaimana rasanya jika bibirnya menempel pada leher jenjang milik Haechan? Bagaimana jika dia membuat tanda di sana? Pasti sangat indah, Haechan benar-benar makhluk sempurna.

Oh shit!

Tanpa sadar Mark membangunkan sesuatu yang sangat berbahaya, di bagian selatan dirinya ada sesuatu yang perlahan mengembung, jika seperti ini terus. Sepertinya dia harus bermain solo untuk pagi ini, semakin sesak saja rasanya. Salahkan pikirannya yang menjalar entah kemana. Dia ingin segera pergi dari sini, namun ia tidak tega membangunkan Haechan yang terlelap.

REK___

Haechan bergerak gelisah, mungkin sebentar lagi akan bangun, dan benar saja. Mata sayu itu perlahan terbuka.

"Ou-Hyung? Kau sudah bangun?" sapa Haechan dengan suara khas orang baru bangun tidur, dan itu terdengar sangat indah masuk ke dalam gendang telinga Mark.

"Bagaimana jika Haechan mengerang di bawah tubuhku?"- Mark

Mark menggeleng ribut.

Haechan dengan wajah bantalnya bangun dan menguap kecil, mungkin masih mengantuk, dengan rambut yang mencuat lucu perlahan dia duduk dan mulai meregangkan otot-ototnya. Dapat Mark rasakan tangannya terasa kebas saat kepala Haechan tidak menindihnya lagi, tapi siapa peduli. Sebelum Haechan mengalihkan pandangannya ke bawah, terutama ke bagian celana Mark. Buru-buru Mark bangun dan langsung berdiri.

"Hyung mau kemana?"

"Itu, hyung harus pergi mandi bukankah sudah waktunya?" jawab Mark siap melangkah pergi.

"Hyung ingin sarapan apa?" tanya Haechan dengan mata yang masih terpejam.

"Terserah kau saja, jika bisa. Aku ingin memakanmu saja."

Haechan langsung membuka matanya lebar-lebar.

"APA?!"

"Ah bukan, itu. Maksudku. Apapun yang kau masak untukku, aku akan memakannya. Aku pergi dulu"

[07] The Magic BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang