📖Bagian_13

7.3K 798 27
                                    

⚠️⚠️⚠️
🔞🔞🔞

°°°°°°°°°

BRAKK

Mark mendorong Haechan ke meja bar dapur dan memutar tubuh itu cukup kuat. Tangan Haechan keduanya dikunci seperti sedang diborgol di belakang punggungnya.

"Tadi malam hyung bermain cukup lembut, bolehkah pagi ini hyung bermain sedikit kasar? Kau yang memancing hyung duluan." bisiknya pada telinga Haechan yang kini tengah membungkuk dengan dada menempel di atas meja bar.

"H-hyung__kau bisa terlambat ke kantor. Lebih baik kau siap-siap."

"Aku tidak peduli, lagipula bukan aku saja yang menginginkannya bukan? Sekali lagi, can i sweetie?"

Haechan menelan ludahnya berat.

"Kenapa diam?" tanya Mark lagi dengan tetap berbisik pada Haechan, "diammu aku anggap jawaban ya." Mark mengeratkan pelukannya, tangannya mulai turun perlahan untuk menyentuh selangkangan Haechan, terutama di paha bagian dalam sang asisten pribadi itu.

SLRUpp__

"H-hyung___" Haechan mendesis kecil saat lidah Mark menyapu daun telinganya pelan, bahkan dia menahan nafasnya ketika dirasakannya di bagian bokongnya ditekan sesuatu benda yang tidak asing menurutnya.

"Aku sudah keras, begitupun denganmu Haechan, jadi mari tuntaskan tanpa harus bermain sendiri-sendiri." Mark melepaskan tangannya, dia mengangkat bahu Haechan agar tubuh itu sedikit terangkat, mau tidak mau Haechan harus bertumpu pada dua lengannya.

Haechan mengigit bibir bawahnya, ketika tangan Mark meraba dada bahkan mulai bermain dengan kedua nipple nya yang masih terasa sedikit perih akibat permainan tadi malam.

"Kau tahu, sepertinya makanan pembuka pagi ini akan spesial bagiku. Mari kita mulai." Mark terkekeh kecil saat dilihatnya telinga Haechan memerah mungkin karena malu, Mark sangat senang melihat ekspresi Haechan saat dia menggoda laki-laki manis itu.

Sungguh menggemaskan.

"____hhhh nggh" Haechan menutup mulutnya spontan saat dirasakannya dua jari Mark mulai bermain dengan kedua nipple miliknya. Ujung jari itu terus saja berputar dan menggesek tengah nipple nya.

Mark tersenyum puas, dengan pelan tangannya turun dan kini menelusup masuk untuk memainkannya lebih dekat dan lebih nyaman menurutnya.

"Bukankah ini lebih baik dan lebih terasa?" Mark semakin senang memainkannya.

Haechan menganga, matanya terpejam. Kepalanya mendongak, rasanya lebih nikmat dan lebih intens daripada yang tadi, rasanya benar-benar berbeda ditambah lagi dengan posisi mereka sekarang.

Sial. Sial. Sial.

Mark semakin menekan miliknya dan itu sangat terasa pada belahan pantatnya, Haechan hanya menggunakan training, dia lupa mengunakan celana dalam!

"Nakal___kau tidak menggunakan underwear?"

Mark meremas milik Haechan yang sudah menegang sejak tadi, remasan itu dilakukannya pelan bermain-main serta menggoda the little Haechan di dalam sana, lucu sekali.

Merasa masih kurang, Mark menurunkan celana training yang digunakan Haechan hingga bawah bokongnya, dan tentunya milik Haechan langsung menyembul keluar. Telapak tangannya yang besar meraba dua bola yang menggantung milik Haechan di sana, pelan dan hati-hati menyentuh ujung kejantanan sang laki-laki manis yang mulai terasa panas pada genggamannya.

"Ngghh____hmmmm."

Tanpa Haechan sadari tangannya mencoba meremas permukaan meja bar yang cukup licin, tubuhnya melengkung ke atas dengan kepala mendongak (kayak kucing meregangkan otot, paham ya).

[07] The Magic BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang