📖Bagian_18

5.2K 680 19
                                    

KAKI jenjangnya menginjak pasir putih pantai yang terasa cukup hangat namun tidak membuat Haechan untuk segera mengangkat kakinya dari sana atau sekedar mengenakan sendal pantai yang sudah dibelikan oleh Mark untuknya, menurutnya telapak kakinya sangat nyaman menyentuh butir-butir pasir yang terasa tidak begitu lembut ataupun kasar bersentuhan dengan telapak kakinya yang tidak menggunakan apa-apa.

Haechan sangat senang saat dia baru saja sampai di daerah pantai, dia langsung keluar dari dalam mobil begitu berhenti di parkiran yang sudah disediakan.

Haechan sangat senang saat dia baru saja sampai di daerah pantai, dia langsung keluar dari dalam mobil begitu berhenti di parkiran yang sudah disediakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Haechan, jangan berlari seperti itu!" Mark meneriaki Haechan yang berlari menjauh mendekati bibir pantai. Mark menggeleng pelan, seharusnya dia tidak mengajak Haechan kemari, terlalu banyak orang. Terutama beberapa laki-laki dan perempuan melirik ke arah Haechan yang tertawa riang berlari ke bibir pantai.

Padahal Haechan hanya menggunakan baju putih lengan panjang dengan celana pendek berwarna hitam di atas lutut itu sudah membuat Mark melebarkan senyumannya, tidak lupa kacamata hitam yang melindungi matanya dari sengatan menambah kadar keindahan pada Haechan, pikir Mark. Mungkin itu yang membuat orang-orang melirik ke arah Haechan, terlebih lagi hanya sedikit orang asia yang datang.

Mark berusaha menyusul Haechan yang tengah bermain kejar-kejaran dengan ombak yang bergulung ke arahnya. Tawanya cukup nyaring bagi seukuran laki-laki. Mark benar-benar tidak bisa mengalihkan tatapannya ke arah lain, Haechan memiliki magnet yang terlalu besar untuknya.

"Haechanie, kau belum menggunakan sunblock, kulitmu bisa terbakar dan memerah. Ini tidak seperti di Korea."

Mark mengeluarkan satu buah sunblock yang dia bawa di tas kecilnya.

Haechan menggeleng.

"Tidak hyung, lihatlah. Kulitku memang sudah terbakar dan berwarna hitam. Jadi untuk apa aku memakai itu? Itu tidak akan berpengaruh sama sekali denganku."

Haechan hendak pergi dari sana namun tangannya di tahan dan ditarik oleh Mark agar menghadap padanya.

"Hyung bilang pakai ini dulu, siapa yang mengatakan jika kulitmu itu hitam? Itu sangat indah Haechan, terutama saat dia berkilau terkena sinar matahari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hyung bilang pakai ini dulu, siapa yang mengatakan jika kulitmu itu hitam? Itu sangat indah Haechan, terutama saat dia berkilau terkena sinar matahari. Hyung sangat menyukainya, hyung hanya khawatir. Nanti kulitmu itu akan terbakar dan terasa perih, kemari."

[07] The Magic BookWhere stories live. Discover now